Dari sana aroma busuk mulai menyengat. Kemudian tiba-tiba ayah angkat M datang ke rumah tersebut.
Setelah pintu rumah Mahira didobrak keadaan rumah tampak gelap. Kemudian setelah menelusuri bau yang menyengat, jasad Mahira akhirnya ditemukan di dapur.
"Kaki kanannya kayak melepuh tapi kaki kiri kayak gosong gitu loh. Kemungkinan kayak luka bakar," ujar Oky.
Selain itu, di lantai tempat Mahira ditemukan terlihat menguning, seperti bekas terbakar. Saat itu jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Ayah angkatnya juga keberatan jasad Mahira diotopsi. Ayahnya tersebut lalu melapor ke Polsek Patumbak.
“Waktu itu saya belum tahu kalau ternyata M itu bukan ayah kandung Mahira. Pada pukul 02.00 atau jam 04.00 dibawa masuk dulu jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dimandikan bilal, baru dimakamkan," kata Oky
Setelah pemakaman Oky ketemu dengan ayah kandung Mahira yang bernama Pariono. Saat itu Pariono mencurigai bahwa Mahira tewas tidak wajar.
"Kematian ini kok ada kejanggalan, seorang mahasiswi USU yang soleh dan memiliki track record bagus," ujar Oky.
Kata Oky, sejak cerita ini muncul, polisi membongkar makam Mahira untuk dan selanjutnya dilakukan autopsi pada Sabtu (9/5/2023).
“Gampang sebenarnya menciduk (pelakunya) dari surat itu aja. Okelah (nunggu) dari hasil autopsi nanti, tapi nunggunya lama baru keluar. Cepat dong itu ditindak oleh polisi,'' harap Oky
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang