Sebelumnya pada saat menanggapi Laporan Pansus DPRD Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan permohonan maaf dan menyebut akan melaksanakan rekomendasi yang disampaikan.
”Saudara yang saya hormati, saya akui semua kelemahan-kelemahan kami,” kata Edy dilansir dari Kompas.id, Senin (30/5/2023)
Edy juga menyampaikan klarifikasi atas beberapa proyek yang dikritik Pansus DPRD Sumut. Dia menyebut, Wisma Atlet Siosar adalah tempat pemusatan latihan daerah. Wisma itu dibangun di dataran tinggi untuk melatih paru dan jantung atlet.
”Bangunannya juga belum bisa digunakan karena memang ditargetkan selesai pada 2024,” kata Edy.
Tentang pembangunan jalan provinsi, kata Edy, proyek tahun jamak senilai Rp 2,7 triliun sudah berjalan 40 persen dengan menyerap Rp 1,12 triliun. Namun, Pemprov Sumut baru membayarkan Rp 119 miliar kepada kontraktor PT Waskita Karya.
Proyek pembangunan 450 kilometer jalan provinsi akan selesai pada akhir 2023. Pengerjaan mengurangi jalan rusak berat yang mencapai 580 kilometer dari total 3.005 kilometer jalan provinsi.
Edy mengatakan, ia juga tidak bisa menyalahkan bupati/wali kota tentang kerusakan jalan kabupaten. Jalan kabupaten di Sumut total 33.000 kilometer dan 13.000 kilometer di antaranya rusak.
”Ya memang (daerah) tidak punya uang,” kata Edy.
Lalu tentang proyek mangkrak RSU Indrapura, Edy mempersilakan jika proyek itu diproses hukum.
”Ada yang mau melaporkan ke aparat penegak hukum, silakan,” kata Edy.
Di akhir pidatonya, Edy menyebut kesalahan yang masih ada di sana-sini justru memotivasi dia untuk mencalonkan kembali sebagai Gubernur Sumut periode 2024-2029. ”Ini membangun memotivasi saya. Saya putuskan malam ini, periode yang akan datang saya akan maju lagi,” tutup Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.