MEDAN, KOMPAS.com-Unggahan media sosial seorang ibu berinisial DN mengaku kasus pelecehan seksual anaknya tidak ditangani polisi, viral.
Anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan pemilik kost tempatnya tinggal di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.
"Belum ada pihak yang membantu kasus hukum saya, belum ada perkembangan kasus, saya difitnah tidak cukup bukti dan visum. Semua hasil visum ada di tangan penyidik," tulis DN di akun instagramnya @nayya_annesa.
Baca juga: Mengeluh Sakit, Penumpang Bus Meninggal Saat Perjalanan ke Medan
Menurutnya, saat dia hendak membuat laporan pihak polisi sengaja mempersulitnya.
"Kasus pelecehan seksual yang dialami anak (perempuan) saya (berusia) 4 tahun, sengaja pihak polisi di Polrestabes Medan tidak mau buat laporan polisinya, agar anak saya ngak divisum, maka saya (juga) dipersulit dengan alasan anak saya harus ceritakan detail kejadian perkara dan sebutkan nama pelakunya, apakah anak umur 4 tahun sudah mengerti dilecehkan ?," tulisnya lagi.
Selain itu, dalam unggahan Instagram-nya, DN juga kerap mengunggah video perdebatannya dengan personel polisi di Polsek Percut Seituan dan Polrestabes Medan saat menanyakan kasus anaknya. Videonya juga viral di media sosial.
Terkait dengan unggahan itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi angkat bicara.
Menurut Hadi, DN mengaku anaknya diperkosa terjadi pada November 2021.
Baca juga: Beredar Foto AKBP Achiruddin Duduk di Kafe, Polda Sumut Beri Penjelasan
Mulanya dia mendatangi Polrestabes Medan untuk menanyakan perkembangan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan.
"(Penyidik) menjelaskan kalau kasus itu telah SP3 (diberhentikan) karena tidak cukup bukti," ujar Hadi dalam keterangannya, kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).