Terpisah Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu membantah bahwa beras bulog mengandung plastik.
"Sudah 27 tahun saya bekerja di Bulog, belum pernah (saya) melihat beras plastik itu seperti apa. Jadi saya rasa itu adalah hoax," ujar Arif dalam keterangannya.
Baca juga: Harga Beras Melejit, Pedagang Angkringan di Yogyakarta Menjerit
Arif juga mengatakan bahwa beras yang didistribusikan ke masyarakat bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras tersebut didatangkan dari negara mulai dari Myanmar, Thailand, Pakistan hingga Vietnam.
Sebelum didistribusikan ke masyarakat, kata Arif beras melalui rangkaian pemeriksaan dari zat berbahaya, untuk memastikan keamanannya.
"Hasilnya (beras SPHP) semuanya clear tanpa masalah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.