Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik detik Penyelamatan Harimau Sumatera di Hutan Simalungun

Kompas.com - 24/10/2023, 20:24 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Setelah berhasil, tim tandu membawa harimau itu ke lokasi kemudian tim dokter memberikan penanganan, infus, mengobati luka dan memberi vitamin.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat warga bersorak ramai dan seorang ibu menabur beras ke arah penandu yang membawa harimau itu sebagai ucapan selamat.

“Setelah penanganan itu kami angkut sekitar jam 5 sore dibawa ke Balai Litbang LHK Aek Nauli. Harimau masih tertidur,” ujarnya.

Malam harinya, kata Alfianto, kondisi harimau mulai sadar dan terbangun lalu diberi minum. Tak lama berselang langsung diberi makan.

“Secara umum kondisi harimau sudah fit,” tuturnya.

Adapun penanganan lanjutan, Harimau jantan itu dibawa dari Balai Litbang LHK Aek Nauli, Kabupaten Simalungun menuju Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNSW) Padang Lawas Utara.

“Berangkatnya sekitar jam 10 malam, mudah-mudahan bisa pulih dalam waktu dekat. Di sana dilakukan treatment karena peralatan lebih lengkap,” sebutnya.

Alfianto memperkirakan harimau jantan itu baru dewasa kisaran usia 5-7 tahun dengan bobot sekitar 100 kg.

“Diperkirakan proses jeratnya ada sekitar 2 hari hingga proses evakuasi. Jadi penanganannya yang utama itu bagaimana supaya harimaunya tidak dehidrasi,” tuturnya.

Diyakini bukan kesasar

Wilayah yang didatangi harimau itu berbatasan antara hutan dan kebun sawit. Diyakini wilayah itu sebagai home range atau bagian dari daerah tempat hidup harimau.

Menurut Alfianto, harimau jantan itu tidak sedang berburu melainkan terjerat ranjau babi hutan.

Dalam catatan yang ia miliki, wilayah hutan di Dolok Panribuan Simalungun dan sekitarnya tergolong habitat satwa liar.

Meski demikian, dirinya belum memastikan berapa individu harimau yang masih hidup di tempat itu.

“Itu wilayah jelajah harimau di Dolok Panribuan. Jadi bukan kesasar, itu tempat tinggal harimaunya. Jadi memang itu home range. Jadi ketika kecil harimau itu diajak induknya berkeliling di sekitar itu,” tutur dia.

Alfianto mengakui adanya antusias warga sekitar atas penemuan harimau tersebut. Dari informasi yang ia terima dari warga, hewan ternak milik warga tak pernah dimangsa binatang buas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com