Ia pun berharap warga sekitar lokasi tidak kaget jika ada kemunculan harimau lain, sebab individu harimau punya wilayah jelajah masing-masing.
“Jadi kemungkinan satu bulan lagi individu harimau lain ada yang muncul menguasai home range harimau tadi. Begitulah habitat harimau, mereka punya wilayah jelajah, ada jejak cakar dan kotoran,” ucapnya.
Informasi yang diperoleh dari pihak Kecamatan Dolok Panribuan, ada seorang warga yang sengaja memasang jerat untuk perangkap babi hutan karena binatang itu kerap mengganggu tanaman milik warga.
Beberapa jam kemudian, terdengar auman harimau yang begitu keras dengan keadaan kaki sebelah kanannya terjerat jebakan babi hutan.
Berkaca dari kejadian itu, Staf KSDA Wilayah II Pematang Siantar, Parlindungan Simbolon meminta warga untuk tidak lagi memasang jeratan dan tidak menggembalakan hewan ternak di lokasi hutan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak memasang jerat lagi, dan tidak menggembalakan ternak di kawasan yang berdekatan dengan wilayah hutan,” katanya.
Senada dengan Parlindungan, Alfianto berharap warga dapat menerima kehadiran harimau. Meski upaya ini terdengar sulit, ia meyakini warga masih punya keinginan untuk melestarikan Harimau Sumatera.
“Besar harapan kami individu harimau itu kembali ke habitatnya yang dulu. Lebih cepat lebih baik supaya tidak kehilangan insting alamiah, kan kalau dia kembali sudah tahu jalur-jalurnya. Ketika dia dipindahkan ke rumah lain, harimau itu nggak tahu dimana tempat makan dan minumnya,” kata Alfianto.
“Pengalaman kami, kalau harimaunya terjerat atau diamankan di suatu tempat, dia (Harimau Sumatera) tidak akan balik lagi ke yang sama,” ucapnya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.