Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penemuan 5 Mayat di Kampus Unpri Medan, Apa Itu Kadaver?

Kompas.com, 14 Desember 2023, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

"Saya salah satu pimpinan universitas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," ujarnya dalam video YouTube PRIMTV pada Rabu (13/12/2023).

Dia kemudian menjelaskan bahwa lima mayat tersebut merupakan kadaver atau tubuh manusia yang diawetkan sebagai media belajar di laboratorium anatomi.

Baca juga: Mahasiswa Unpri Medan Klarifikasi Video Mayat Hoaks, tetapi Polisi Temukan 5 Jasad Tanpa Identitas di Lantai 15

Yang mana laboratorium anatomi Fakultas Kedokteran Unpri Medan memiliki lima kadaver: 1 perempuan dan 4 laki-laki.

"kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu Prof Jakobus Tarigan pada tahun 2005," jelasnya.

Namun demikian, ia tidak menjelaskan identitas dari kelima kadaver tersebut, termasuk dari mana diperoleh.

Yang pasti klaimnya, setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki kadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang cadaver telah diatur di undang-undang.

Susanto justru mengaku menyesalkan tindakan polisi saat menemukan lima mayat di dalam kampusnya.

Menurutnya, pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi oleh polisi ketika melakukan penggeledahan karena kedatangan polisi hanya berdasarkan video yang beredar di media sosial.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.

Baca juga: 5 Mayat yang Ditemukan di Unpri Medan Menumpuk di Bak Semen Lantai 15

Ia lantas menceritakan penggeledahan pada Minggu (11/12).

Beberapa orang yang diduga anggota polisi datang pada malam hari dan memaksa untuk masuk tapi dicegat oleh satpam.

Meski akhirnya diberikan izin.

Di hari berikutnya yakni Senin (12/12) penggeledahan dilanjutkan dari pagi sampai malam. Di situlah polisi menemukan lima mayat di bak laboratorium anatomi di lantai 15.

Apa hasil pemeriksaan polisi?

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, menuturkan polisi masih melakukan penyelidikan atas penemuan lima mayat di dalam gedung kampus Unpri Medan.

Fathir mengakui sejauh ini polisi belum mendapatkan keterangan dari pihak kampus terkait penemuan lima mayat yang diduga disembunyikan di ruangan kampus.

"Polisi akan mendalami penemuan kelima mayat ini. Kita akan minta keterangan dari pihak kampus, dari mana asal jenazah, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ungkapnya kepada wartawan Apriadi Gunawan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, berkata polisi telah mengerahkan tim dari laboratorium forensik dan Inafis untuk mengusut temuan mayat itu.

Dia memastikan lima mayat itu masih berada di kampus.

Baca juga: Bukan 2, Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Gedung Unpri Medan

Apa itu kadaver?

Ketua Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sasanthy Kusumaningtyas, menjelaskan kadaver adalah jenazah yang dipergunakan untuk pendidikan kedokteran.

Kadaver bisa didapat dari donor yakni orang-orang yang menyumbangkan tubuh mereka untuk kepentingan pendidikan kedokteran.

"Dan itu legal," ujar Sasanthy Kusumaningtyas kepada BBC News Indonesia, Rabu (13/12/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau