Menurutnya, itu sangat janggal, karena terduga korban sedang tidak berada di rumah pribadi Dodi Hendra.
Bahkan pada tanggal tersebut bersama tim pemenangannya, Dodi menggelar rapat. Situasi rumah saat itu disebutnya cukup ramai, bahkan kedua orangtua terduga juga hadir.
"Ini sangat janggal sekali. Dia tidak ada di rumah dan saya sedang rapat dengan banyak orang. Jadi rumah saat itu dangat ramai sekali," kata Dodi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Solok Iptu Nurjasmah membenarkan terkait laporan tersebut.
Kini polisi sedang menyelidiki kasus itu dengan memintai keterangan terduga korban, mengumpulkan bukti, dan meminta hasil visum.
"Terlapor belum (diperiksa)," jelas Nurjasmah.
Baca juga: Mengenal Tanjakan Sitinjau Lauik, Rute Ekstrem di Jalur Padang-Solok
Kuasa hukum terduga korban Putri Deyesi Rezki mengatakan, kejadian berawal dari terlapor menyuruh korban membuat kopi pagi itu.
Kemudian Dodi keluar dan saat kembali meminta korban untuk memeriksa CCTV di dalam kamarnya.
Saat itu, Dodi masuk dan mengunci pintu kamar lalu memerkosa terduga korban. Menurut Putri, saat ini terduga korban mengalami trauma dengan kondisi murung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.