"Itulah yang janggal kita rasa, sehingga kita buat laporan ke Polres ini," pungkasnya.
Baca juga: 1 Lagi Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbahas Ditemukan, 10 Masih Hilang
Lisna meninggalkan dua anak yang masih berusia tiga tahun dan 1,5 tahun.
Selama ini Lisna dan suaminya bekerja sebagai petani di Kecamatan Paranginan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Mereka menikah sudah sekitar 3 atau 4 tahun karena anak yang pertama sudah 3 tahun. Mereka hidup sebagai petani," tutur Sundayani Agustina Manurung, saudara kandung Lisna.
Polisi kemudian membongkar makam Lisna dan melakukan eskshumasi pada Sabtu (27/1/1024).
Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP Bram Chandra mengutarakan, penyebab kematian Lisna boru Manurung bukan karena bunuh diri.
AKP Bram Chandra juga mengutarakan, pihaknya sudah menahan tersangka sejak ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 7 Maret 2024 yang lalu.
"Kami kumpulkan sejumlah bukti yang kita kumpulkan yakni keterangan para saksi, dari ahli dan keterangan ahli," ujar Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP Bram Chandra, Rabu (13/3/2024)
"Untuk sejauh ini tidak ada pengakuan tersangka namun pengakuan itu tidak menjadi patokan dalam penetapan tersangka,"sambungnya.
Baca juga: 11 Korban Longsor dan Banjir Bandang di Humbahas Belum Ditemukan, Tim SAR Perluas Pencarian
Secara tegas, ia menyampaikan, kematian Lisna boru Manurung bukan karena bunuh diri.
"Hasil dari ekshmasi bahwa korban meninggal bukan karena bunuh diri dengan adanya tanda-tanda jeratan di leher, dan juga ada tanda-tanda kuku di leher," sambungnya.
Polisi pun melakukan rekonstruksi dugaan pembunuhan tersebut pada Rabu (13/3/2024).
Ada sebanyak 34 adegan yang diperlihatkan saat rekonstruksi yang dilakukan di sekitar rumah tersangka di Desa Lobutolong Habinsaran, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbahas.
Dan ia juga menyampaikan, hingga saat ini tersangka tak mengakui perbuatannya.
"Motifnya masih penyelidikan. Hingga saat ini tersangka belum mengaku," ujarnya.
Baca juga: Longsor di Humbahas Sumut, 35 Rumah Rusak dan 11 Orang Hilang
Saat rekonstruksi, ibu Lisna yang bernama Rosintan Nababan turut hadir sekaligus saksi.
Ia bercerita Lisna dan suaminya serta dua anaknya datang ke rumah Rosintan tiga hari sebelum peristiwa kematian Lisna.
Komunikasi terakhir dengan korban pada tanggal 24 Desember 2023, setelah Rosintan pulang dari Baganbatu.
Rosintan mengatakan saat itu, Lisna Manurung bersama suaminya serta anak-anaknya sempat tinggal di rumahnya saat ia pergi keluar kota.