Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Rosintan Mencari Tahu Penyebab Kematian Anaknya, Lisna Manurung

Kompas.com - 14/03/2024, 08:09 WIB
Rachmawati

Editor

Dalam percakapannya, Lisna sempat mengeluh bahwa mereka tak memiliki ikan. Ia yang merasa iba pun memberi kebutuhan putrinya.

Baca juga: Longsor di Humbahas Sumut, 35 Rumah Rusak dan 11 Orang Hilang

Keesokan harinya, ia juga memberangkatkan putrinya bersama menantunya kembali ke rumah yang beralamat di Desa Lobutolong Habinsaran.

"Aku enggak tahu kalau mereka (Lisna bersama suaminya Henri Sianturi) bertengkar. Dia (Lisna) tak pernah mengadu kepada saya. Tanggal 23 hingga 24, ia kusuruh tinggal di raumahku karena aku ke Baganbatu," ujar Rosintan Nababan

Tanpa diduga, pada tanggal 26 Desember 2023, ia mendapat kabar bahwa putrinya meninggal dunia.

Informasi tersebut ia peroleh dari putrinya yang lain yang tengah berada di Banten. Sontak, ia syok dan terburu-buru sambangi rumah putrinya.

"Pada tanggal 24 Desember 2023, ia bersama suaminya dan juga kedua anaknya masih di rumah. Lalu, kuberangkatkan lagi mereka ke rumah ini. Pada tanggal 26 Desember itu, kami tak ada komunikasi lagi," sambungnya.

Baca juga: Update Longsor dan Banjir di Humbahas: 14 Bangunan Tertimbun, 140 Orang Mengungsi

"Namun, pada pukul 18.30 WIB, adiknya yang di Jakarta menelpon saya dan mengatakan bahwa Lisna sudah meninggal. Saya datang ke sini (rumah korban dan tersangka)," tuturnya.

Setibanya di rumah korban, ia pun tak bisa melihat putrinya sebelum dibereskan pakaian putrinya. Setelah berada di ruang tengah, ia baru bisa mendekat sembari menangisi kepergian putrinya.

"Begitu saya tiba di sini, saya lihat orang sudah banyak dan tanya mereka kenapa anak saya meninggal. Aku langsung ditarik sehingga tak bisa kulihat jasad anakku. Dan sesudah dipakaikan pakaian putriku barulah aku mendekat," sambungnya.

"Aku dengar orang bisik-bisik, putriku meninggal di kamar mandi. Lalu, aku tanya suaminya. Ia bilang meninggal di dapur. Setelah kuperjelas, suaminya bilang samaku pasti aku tahu kemudian," lanjutnya.

Hal yang paling tidak mengenakkan baginya sebagai orangtua, jasad putrinya tak bisa dimakamkan secara gerejani. Artinya tak dilakkan acara gereja dan tak ada penerimaan sakramen.

Baca juga: Satu Korban Banjir di Humbahas Ditemukan Tewas, Jaraknya 500 Meter dari Lokasi Kejadian

Ia juga dapatkan infomasi saat berada di rumah korban bahwa Lisna Manurung meninggal karena bunuh diri.

"Sekitar pukul 22.00 WIB dikatakan samaku bahwa putriku tak bisa mendapat sakramen dari gereja. Lalu, aku menangis. Mereka sebut bahwa putriku meninggal karena bunuh diri atau gantung diri," lanjutnya.

Jawaban yang simpang siur tersebut membuat dirinya semakin tak yakin soal penyebab kematian putrinya. Lalu kumpulan keluarga Marga Manurung mendesak agar penyebab kematian Lisna boru Manurung diusut tuntas.

"Maka keluraga Manurung meminta agar ini diusut sampai tuntas karena ada kejanggalan. Termasuk saat penguburannya yang tak mendapatkan sakramen dari gereja," tuturnya.

Setelah penguburan selama satu bulan, proses ekshumasi dilakukan.

Pihak keluarga akhirnya mendapatkan jawaban saat polisi menetapkan Henri Sianturi (34), sebagai tersangka kematian istrinya sendiri.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ibu Lisna boru Manurung Ceritakan Awal Kejanggalan Kematian Putrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Bus di Samosir Tewas Tertimbun Longsor

Penumpang Bus di Samosir Tewas Tertimbun Longsor

Medan
Bukan Diterkam Harimau, Nenek yang Tewas di Madina Ternyata Dibunuh Kekasihnya

Bukan Diterkam Harimau, Nenek yang Tewas di Madina Ternyata Dibunuh Kekasihnya

Medan
Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Medan
Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Medan
Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Medan
2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

Medan
Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Medan
Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Medan
Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Medan
Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Medan
Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Medan
Mobil HRV Hancur Tabrak Bak Truk di Tol Medan-Tebing Tinggi, 1 Tewas

Mobil HRV Hancur Tabrak Bak Truk di Tol Medan-Tebing Tinggi, 1 Tewas

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com