Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapil "Neraka" Sumut 1, Yasonna Laoly dan Ijeck Lolos Senayan, Ruhut Sitompul Keok

Kompas.com - 16/03/2024, 19:50 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Jumlah suara terbanyak keempat diperoleh PKS dengan 320.608 suara.

Untuk Pemilu kali ini, jumlah kursi PKS yang sebelumnya dua, kini hanya tinggal satu kursi saja. Kursi itu diperoleh petahana Tifatul Sembiring dengan 92.704 suara.

Sementara, Partai NasDem di Dapil ini, memperoleh urutan kelima dengan 225.924 suara.

Mereka hanya memperoleh satu kursi melalui petahana, Prananda Surya Paloh, dengan 103.019 suara.

Di Dapil ini juga ada tiga tokoh Nasdem yang gagal. Mulai dari mantan Wakapolri Komjen Oegroseno yang hanya memperoleh 2.101 suara, serta dua mantan wali kota Medan, Rahudman Harahap dengan suara 12.120 dan Abdilah dengan 23.338 suara

Selanjutnya untuk urutan keenam suara terbanyak diperoleh oleh PKB dengan
dengan 199.616 suara.

PKB berhak memperoleh satu kursi di senayan melalui mantan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan yang memperoleh 134.226 suara.

Ini merupakan kejutan dari PKB, setelah di Pemilu sebelumnya sama sekali tidak mendapatkan kursi.

Suara terbanyak kedelapan diperoleh Partai Demokrat dengan 159.487 suara.

Mereka berhak mendapatkan satu kursi melalui Ketua DPD Demokrat Sumut Lokot Nasution dengan perolehan 56.688 suara.

Lokot mengalahkan incumbent, Hendrik H Sitompul yang hanya memperoleh 51.341 suara.

Selain itu, sosok lain yang juga gagal yakni, incumbent dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfachri Harahap dengan suara 43.084.

PAN di Pemilu kali ini tidak mendapatkan kursi karena perolehan suaranya kalah dari partai lain.

Lalu sosok lain yang gagal di Dapil 1 ini yakni eks mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Maju dari partai Perindo, Erry hanya memperoleh 10.629 suara. Suara partainya juga tidak mampu bersaing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com