Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Pemilik Rental Mobil, Kendaraan Dipakai Angkut Narkoba dan Digadaikan Caleg

Kompas.com - 11/06/2024, 13:20 WIB
Goklas Wisely ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sudah sejak 2018, Ramadani (24) menjalankan usaha rental mobilnya di Kota Medan, Sumatera Utara.

Ada banyak konsumen yang sudah dilayaninya. Mulai dari kalangan kontraktor, politisi, hingga pejabat.

Baca juga: Pengalaman Rental Mobil di Jambi, Pernah Tebus Kendaraan yang Dijual Penyewa

Ramadani membuka usaha rentalnya dengan nama PT Bisa Rental Indonesia, berlokasi di Jalan Asrama, Kecamatan Medan Helvetia.

Baca juga: Cerita Para Pemilik Rental di Batam Jaga Mobilnya dari Narkoba hingga Pencurian

 

Ia menceritakan, banyak lika liku yang dihadapi saat menjalankan usaha tersebut.

Utamanya, ketika mendapati pelanggan nakal yang justru menggunakan mobil rental untuk melakukan tindak kejahatan.

Ramadani pernah mendapat pengalaman, pada Maret 2024, dua mobil rental miliknya digunakan untuk membawa narkoba.

Padahal, saat itu, penyewa yang merupakan temannya, mengaku berencana untuk pergi bersama keluarga ke Pekanbaru, Riau.

“Sialnya, beberapa hari setelah itu, ada polisi menelepon. Dibilang, mobil rental itu dipakai kawan saya untuk membawa narkoba jenis sabu dan ekstasi dari Pekanbaru menuju Medan. Untuk menyelesaikan itu, terpaksa lah saya ke sana. Habislah sekitar Rp 50 juta dan mobil itu sempat ditahan selama tiga bulan. Rugi banyak lah jadinya,” kata,” kata Ramadani kepada Kompas.com saat dihubungi melalui saluran telepon, Selasa (11/6/2024).

 

 

Pengalaman lainnya dalam menjalankan bisnis rental mobil juga diceritakan Muhammad Mas’ud Silalahi.

Mas’ud membuka usaha rental dengan nama CV Seliweran Nusantara Group di Jalan Gaharu, Kota Medan.

Pria yang membuka bisnis rental sejak 2022 ini, mengaku mobilnya pernah digadaikan penyewa yang merupakan seorang calon anggota legislatif DPRD Kota Medan berinisial SS.

SS awalnya mengaku menyewa dua mobil milik Mas’ud untuk operasional selama Pileg 2024.

Namun, SS tak lagi dapat dihubungi setelah masa rental yang telah disepakati berakhir. Pencarian melalui alat GPS yang dipasang di mobil pun dilakukan.

Hasilnya, didapati dua unit mobil Mas'ud berada di Kota Binjai.

“Nah, sebetulnya yang paling berisiko ini saat kami melakukan eksekusi atau mengambil mobil yang dilarikan atau digadaikan customer. Kayak kasus SS ini lah. Sewaktu kami mau ambil mobil yang ditaruh di Kota Binjai, terpaksa harus bergesekan dengan preman dari organisasi kepemudaan,” ujar Mas’ud saat dihubungi melalui telepon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com