Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pencuri Sepeda Motor Pakai Mobil Pajero di Medan, demi Main Judi

Kompas.com, 13 Juni 2024, 15:23 WIB
Goklas Wisely ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Reanda Akbar (21) mengaku mencuri sepeda motor mengunakan mobil Pajero bersama dua orang temannya di Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (11/6/2024).

Ia menyampaikan, dua orang temannya itu bernama Andi Lesmana (24) dan inisial P. Saat beraksi, pria yang mengenakan kaus hijau ini bertugas untuk mengamati situasi.

Sementara, Andi sebagai sopir dan P yang membobol sepeda motor korban, bernama Herlinawati (45), menggunakan kunci T. Reanda mengungkapkan, bahwa otak kejahatan ini adalah P.

"Saya (dijanjikan) uang Rp 700.000, mau dipakai untuk biaya kehidupan sehari-hari dan main judi slot," kata Reanda yang merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor saat ditanyai Kapolsek Helvetia Kompol Alex Piliang di Kantor Polsek Helvetia, Rabu (12/6).

Baca juga: Saat Polres Jombang Cek Ponsel Anggota untuk Cegah Judi Online...

Reanda menyampaikan, komplotannya sudah beraksi kurang lebih sebelas kali.

Kali terakhir ini, mereka mencuri sepeda motor dengan menyewa mobil Pajero. Ia menuturkan hal itu merupakan ide dari P.

Di sisi lain, Andi yang mengenakan kaus hitam mengaku dijanjikan uang Rp 1,5 juta.

"Tapi itu udah termasuk bayar sewa mobil. Selebihnya rencana untuk bayar hutang karena saya yang biayai kehidupan orang tua," ucap Andi.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Helvetia Kompol Alex Piliang mengatakan, kedua pelaku ini beraksi mengambil sepeda motor korban, yang merupakan seorang sales, sekitar pukul 15.30 WIB.

"Korban memarkirkan sepeda motornya di teras klinik Dokter Mangatas," kata Alex saat diwawancarai di Kantor Polsek Helvetia pada Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Saat Mantan Manajer Bank di Pacitan Kecanduan Judi Online dan Gelapkan Uang Nasabah Rp 1,2 M

Kemudian, lanjut Alex, suami korban datang ke lokasi dengan mengendarai mobil taksi Blue Bird. Korban pun masuk ke dalam mobil taksi untuk mencharger handphonenya.

"Tak lama, dua pelaku bersama seorang lainnya mengendarai mobil Pajero datang ke lokasi. Mobil Pajero itu parkir di teras klinik sehingga korban tak melihat motornya," ujar Alex.

Setelah itu, seorang pelaku berinisial P turun dari mobil dan langsung membobol sepeda motor korban. Tak lama, P langsung membawa sepeda motor korban.

"Nah, dua pelaku yang ditangkap ini pun mengikuti si P. Saat itu, korban juga coba mengejar pelaku. Ketika pelaku melewati Pasar Sei Kambing, kebetulan timnya sedang berada di lokasi sehingga penangkapan dilakukan," ujar Alex.

Alex menyampaikan, kini kedua pelaku sedang menjalani proses hukum lebih lanjut. Untuk langkah ke depan, pihaknya masih memburu P.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau