Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pelaku Tawuran Bersajam Merusak Penatu Warga di Medan

Kompas.com - 04/07/2024, 15:45 WIB
Goklas Wisely ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video bernarasi pelaku tawuran merusak dan menjarah sejumlah barang dari penatu (laundry) milik warga di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Belawan I, Kota Medan, Sumatera Utara, viral di media sosial. 

Dilihat Kompas.com, video berdurasi singkat itu diunggah akun Instagram @tkpbelawan. Dalam video, terlihat sejumlah mesin cuci, kipas angin, lemari, serta lainnya dalam kondisi rusak di tempat penatu tersebut.

"Laundry pakaian di Belawan Lama dirusak pelaku tawuran. Selain mengancam pekerja, pelaku juga mengambil handphone dan uang di laundry Rp 3 juta," demikian narasi yang diunggah akun itu di dalam video.

Baca juga: Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Kartika (28), pekerja penatu, mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Minggu, 30 Juni 2024, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ia melihat sejumlah orang terlibat tawuran mengarah ke tempat kerjanya.

"Karena itu, buru-buru lah saya tutup pintu laundry dan menjauh dari lokasi. Ternyata, orang yang tawuran ini justru membuka pintu laundry pakai linggis," kata Kartika kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Kamis (4/6/2024).

Baca juga: Lahan Dijarah Penambang, Belasan Tower SUTT PLN di Babel Kritis

Dia menyebutkan, ada sekitar sembilan orang yang masuk ke dalam penatu membawa senjata tajam. Tak lama, orang yang terlibat tawuran itu pergi meninggalkan lokasi.

"Terus saya ceklah ke dalam laundry udah hancur semua. Mulai dari mesin, kipas, lemari, meja, dan lainnya. Ada satu unit ponsel diambil dan uang sektiar Rp 3 jutaan dari dalam laci. Mereka ini bawa senjata tajam makanya takut saya mendekat," ucapnya.

Tak terima atas kejadian itu, ia pun mengadu ke pihak kepolisian. Besar harapannya agar polisi dapat mengusut dan menangkap semua pelaku.

Di lain pihak, Kepala Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku telah mendapatkan informasi tersebut. Saat ini, timnya pun masih mengecek peristiwa itu.

"Ini sedang dicek ya," ucap Janton kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com