MEDAN, KOMPAS.com - Satu unit mobil Brio putih BK 1907 AFF diamuk massa di Pasar VI, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang.
Video warga merusak mobil itu pun beredar di media sosial, salah satunya akun Instagram @cctv_medan.
Terlihat massa memecahkan kaca depan mobil, merusak pintu mobil, hingga menendang bagian depan mobil.
Baca juga: Nekat Mencuri di Rumah Polisi dan Pendeta, Komplotan Maling di Sergai Diringkus
Informasi dari akun tersebut, pengendara mobil diduga seorang maling yang awalnya menjual sepeda motor merk Nmax melalui marketplace.
Lalu, ada pembeli yang hendak membeli sepeda motor itu dan mengajak jumpa ke suatu tempat. Setibanya di lokasi, tanpa disadari ternyata pembeli adalah pemilik sepeda motor tersebut.
Pemilik motor pun meneriaki pengendara mobil sebagai maling. Mendapati hal itu, pengendara mobil mencoba melarikan diri. Di perjalanan, warga mengejarnya.
Baca juga: Ketahuan Mencuri Ayam, Maling di Langkat Tewas Dibacok
Sesampai di Desa Manunggal, pengendara mobil berhasil dihentikan dan diamuk massa. Pengendara mobil ini pun sempat mengaku-ngaku sebagai personel TNI AL.
"Maling COD sepeda motor dengan pemilik asli. Begitu diteriaki maling, malah ngaku anggota TNI AL, ternyata gadungan," demikian narasi di dalam video yang diunggah akun tersebut.
Kepala Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (17/8/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. Ia pun meluruskan apa yang sebetulnya terjadi berdasarkan keterangan para saksi.
Janton menjelaskan, mobil Brio itu dikemudikan seorang wanita bernama Masda (25). Mulanya, Masda ingin membeli sepeda motor Nmax yang dijual Rp 9 jutaan dari marketplace.
"Pemilik motor Nmax ini namanya M Faisal. Cuma motornya tersebut dipasarkan oleh orang lain, namanya Yayat, di marketplace Facebook," kata Janton kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2024).
Yayat dan Faisal pun tidak saling kenal. Namun Yayat menjadi perantara untuk menjual sepeda motor Faisal di media sosial. Setelah itu, Masda bertemu dengan Faisal di Pasar V, Marelan, Jumat (16/8/2024).
Tujuannya, Masda hendak mengecek kondisi sepeda motor tersebut. Merasa tertarik, Masda menawar harganya hingga sepakat di angka Rp 6 juta. Masda pun mentransfer uang itu ke Yayat.
"Masda ini berpikir karena Yayat yang promosikan, makanya ditransfer ke Yayat. Nah, masalahnya setelah itu Yayat tak bisa lagi dihubungi dan tak mengirimkan uang itu ke Faisal," ujar Janton.
"Jadi dua orang ini, Masda dan Faisal sama-sama kena tipu sama Yayat," sambungnya.