Setelah itu, Andreas dibawa ke rumah dinas Holmes yang berada di asrama TNI Abdul Hamid di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Di situ, Andreas dianiaya hingga dibawa ke kandang lembu yang berada di areal belakang rumah dinas Holmes.
Setelah itu, Holmes memasukkan Andreas ke dalam mobil dengan posisi tangan dan kaki terikat.
Sejak saat itu, keberadaan Andreas tak diketahui.
Anggito pun mengadu ke Polrestabes Medan dan Denpom 1/5 Medan.
Hingga akhirnya, jenazah Andreas ditemukan di Kabupaten Labura pada Sabtu (21/12/2024).
Ia menuturkan, abangnya ditemukan tewas dengan tragis.
Sebab, mayat Andreas disembunyikan di dalam lubang berisi air.
Ada pun, mayat ini ditimpa oleh bebatuan dan tandan kelapa sawit agar tidak terlihat.
"Kaki dan tangannya diikat. Mata dan mulutnya dilakban," kata Anggito saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon pada Minggu (22/12/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang