Editor
Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan 30 kiloliter avtur yang disimpan dalam 29 tangki berkapasitas masing-masing 1 kiloliter serta dua drum berisi sekitar 220 liter avtur.
Keberhasilan sindikat ini menjalankan aksinya selama lebih dari dua tahun memunculkan pertanyaan bagaimana mereka bisa menghindari pengawasan.
August menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan patroli saat proses bongkar muat avtur, namun ia menduga para pelaku memiliki informasi tentang toleransi penguapan bahan bakar sehingga kehilangan avtur tidak terdeteksi.
"Kami memiliki tim patroli, tetapi mungkin mereka berhasil mengelabui pengawasan. Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut," kata August.
Baca juga: Mengapa Pertamina Tak Sadar Avtur Kualanamu Dicuri Bertahun-tahun tiap Bongkar Muat?
Polisi juga menduga bahwa sindikat ini memiliki jaringan informasi di dalam sistem distribusi avtur, memungkinkan mereka mengetahui kapan waktu terbaik untuk mencuri tanpa menarik perhatian.
Ketiga tersangka yang telah ditangkap kini dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Sementara itu, polisi terus mengejar Jack, yang diyakini memiliki peran kunci dalam distribusi avtur curian.
"Kami akan terus menindaklanjuti kasus ini untuk memastikan bahwa tidak ada lagi celah bagi praktik pencurian semacam ini di masa depan," ujar Risqi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pihak terkait untuk memperketat pengawasan distribusi bahan bakar penting seperti avtur, terutama di area rawan sabotase.
Dengan masih buronnya salah satu pelaku utama, babak baru dalam pengungkapan jaringan pencurian avtur ini masih terus berlanjut.
Baca juga: Pakar ITS Ungkap Bahaya Pencurian Avtur, Tak Hanya Mengancam Nyawa Manusia
Penulis: Kontributor Medan, Rahmat Utomo