Kebijakan ini sangat penting dibicarakan bersama Komisi E, mengingat tahun ajaran baru tinggal sebulan lagi atau Juli 2025.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meyakini sekolah lima hari (Senin-Jumat) dengan jam lebih lama dapat menekan tingginya tawuran, narkoba, dan kejahatan geng motor.
Sementara itu, Sabtu-Minggu adalah hari libur dan bisa full bersama orangtua.
Namun, menurut Fajri, hari libur yang semakin lama justru membuka peluang terjadinya kegiatan yang tidak positif.
Bila dilihat kondisi saat ini, pelaku kekerasan itu paling rentan adalah anak SMA.
"Kalau kita tadi bicara tentang SD, sekolah lima hari mungkin bisa efektif. Tapi, kalau SMA atau SMK, saya pribadi kurang yakin, saya kurang setuju," ujar Fajri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang