MEDAN, KOMPAS.com - Relawan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, bernama Pelayanan Rakyat Horas Bobby Surya (Parhobas), melaporkan akun TikTok @tripx313 ke Polda Sumut, Jumat (13/6/2025).
Laporan dilakukan lantaran akun tersebut diduga menghina Bobby, Kahiyang Ayu, serta Presiden ketujuh RI, Joko Widodo, yang tak lain mertua Bobby.
Namun, terkait laporan itu, Bobby mengaku belum mengetahuinya.
"Saya enggak tahu, enggak tahu," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kota Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sabtu (14/6/2025).
Baca juga: Relawan Bobby Polisikan Akun Medsos Hina Kahiyang-Jokowi, Berawal Bahas Polemik 4 Pulau
Lalu, mantan Wali Kota Medan itu enggan berkomentar terlalu banyak.
Dia mengatakan akan menanyakan hal itu setelah kunjungan kerja di Nias.
"Belum (ada) monitor, coba saya tanya nanti," ujarnya.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon membenarkan laporan tersebut.
Pihaknya masih mempelajari laporan tersebut.
Baca juga: Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah, Orangtua: Keluyuran, Anak Sekolah Bukan PNS...
"Bentuk pengaduannya laporan masyarakat (Dumas)," kata Siti saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Relawan Parhobas, Alexius Turnip, mengatakan total ada 30 kelompok relawan yang membuat pengaduan.
Dia mengatakan, laporan dalam bentuk Dumas ini dilakukan karena menilai apa yang disampaikan akun @tripx313 sebagai bentuk penghinaan kepada Bobby dan keluarganya.
"Yang paling dasar (bentuk) penghinaan 'boleh aku pakai istrimu 3 bulan?' Itu bagi kami pelecehan verbal termasuk cyber bullying. Terlepas dari Pak Bobby sebagai gubernur, kami sebagai relawan merasa tersakiti itu, juga karena dia dewan pembina kami," ujar Alexius usai membuat laporan kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).
Lalu, kata dia, penghinaan lainnya lantaran pria dalam video menyebut Presiden ketujuh RI Joko Widodo sebagai PKI.
Kendati demikian, Alexius tidak menampik Bobby tidak mengetahui pihaknya telah membuat laporan ke Polda Sumut.
"Bobby enggak tahu kami (buat) laporan. Inisiatif relawan sendiri. Karena bagi kami, Bobby simbol (bagi) kami, jadi kami merasa terusik dan terganggu dengan ada kejadian ini," katanya.
Terkait laporannya, Alexius berharap penyidik bekerja profesional.
"Mudah-mudahan (kasus ini) bisa terungkap," tutur Alexius.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang