“Kita buat laporan ke Bareskrim, tapi dilimpahkan ke Polda Papua Barat. Saya mengalami sendiri, katanya dilakukan olah TKP, tidak ada dilakukan olah TKP persis di tempat Abang saya hanyut,” katanya.
Pihak keluarga telah menyurati DPR RI dan Kapolri untuk meminta audiensi, serta menyurati Kompolnas dan Komnas HAM.
Mereka meminta agar Presiden memerintahkan Kapolri untuk membentuk Tim Khusus yang independen, melibatkan berbagai pihak agar kasus ini dapat terungkap dengan jelas.
“Kalau dilakukan pemeriksaan, diperiksalah di Mabes Polri, bukan di daerah (Polda Papua Barat) agar tidak ada intervensi dari pejabat daerah. Itu yang kita minta,” tegas Monterry.
Dalam orasinya, Monterry juga mengungkapkan bahwa ia pernah berbicara dengan salah satu pejabat polisi mengenai kemungkinan abangnya dibunuh.
“Saya sudah pernah mengatakan kepada salah satu pejabat di Mabes Polri. Kalau memang Abang saya sudah dibunuh, tunjukkan jasadnya. Bahkan kaki-nya saja kalau bisa kalian kembalikan. Selama bisa diidentifikasi itu Abang saya, kita terima dengan catatan periksa semua yang terlibat siapa pelakunya,” tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang