Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas Tenggelam Saat Kejar 2 Saksi Korupsi, Kelelahan lalu Terseret Arus

Kompas.com, 3 Juli 2025, 18:17 WIB
Teguh Pribadi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


SIMALUNGUN, KOMPAS.com – Calon jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26), tewas terbawa arus Sungai Silau, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (2/7/2025). Ia diduga kelelahan usai melompat ke sungai untuk menolong warga dalam operasi penjemputan paksa dua saksi kasus korupsi dana desa.

Reynanda yang merupakan staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Simalungun, awalnya ikut dalam operasi penjemputan paksa terhadap dua saksi yang beberapa kali mangkir dari pemeriksaan.

Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, menjelaskan kedua saksi tersebut adalah Kardianto, Pangulu Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, dan Bambang Surya Siregar, bendahara desa.

Baca juga: Calon Jaksa Tewas Terseret Arus Saat Jemput Saksi Korupsi Dana Desa

“Kardianto dan Bambang belum pernah memenuhi panggilan meski sudah lima kali dilakukan pemanggilan. Upaya paksa dilakukan setelah mendapat titik lokasi dari informan, kemudian ditindaklanjuti ke sana,” kata Edison saat dihubungi, Kamis (3/7/2025).

Saat hendak diamankan, Kardianto melawan dan melompat ke Sungai Silau. Menurut Edison, Reynanda mencoba mengejar.

“Mereka melakukan perlawanan sehingga almarhum melompat mengejar dia,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, Kardianto tidak bisa berenang. Seorang warga bernama Fahri, yang merupakan adik pemilik kafe di dekat sungai, ikut melompat untuk menolongnya. Kardianto berhasil diselamatkan ke pinggir sungai.

Namun Fahri justru kelelahan di tengah sungai. Saat itulah Reynanda melompat lagi ke sungai untuk membantu Fahri. Keduanya lalu hanyut terbawa arus sungai yang deras.

Baca juga: Detik-detik Calon Jaksa Tewas Terseret Arus Saat Kejar Saksi Korupsi Dana Desa yang Lompat ke Sungai

Video detik-detik kejadian itu beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @potretlabura.

Jasad Reynanda ditemukan Kamis (3/7/2025) pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia sekitar 3 kilometer dari titik awal hanyut. Sementara Fahri hingga kini masih dalam pencarian.

Jenazah Reynanda sempat dibawa ke RSUD H. Abdul Manan Simatupang, Kabupaten Asahan, untuk pemeriksaan forensik.

“Selanjutnya keluarga korban membawa jenazah ke rumah duka yang beralamat di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo,” ujar Edison.

Baca juga: Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas Terseret Arus Usai Saksi Korupsi Melawan dan Lompat ke Sungai Saat Dijemput Paksa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau