Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Aksara Kaganga dan Jumlah Aksara Rejang

Kompas.com - 29/01/2022, 11:39 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Aksara Kaganga merupakan sebuah nama kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatera sebelah Selatan. Aksara-aksara yang termasuk kelompok ini, antara lain aksara Rejang, Lampung, Rencong, dan lain-lain.

Nama Kaganga merujuk pada tiga aksara pertama yang mengingatkan kita pada urutan aksara India.

Istilah Kaganga diciptakan oleh Mervyn A. Jaspan (1926-1975), antropolog di University of Hull (Inggris) yang tertuang dalam buku Folk literature of South Sumatra. Sementara, istilah asli yang digunakan oleh masyarakat di Sumatra sebelah selatan adalah Surat Ulu.

Aksara Batak atau Surat Batak juga berkerabat dengan kelompok Surat Ulu, namun urutannya berbeda.

Diperkirakan zaman dahulu di seluruh pulau Sumatera dari Aceh hingga Lampung di ujung selatan menggunakan aksara yang berkerabat dengan kelompok aksara Kaganga (Surat Ulu) ini.

Namun hal ini tidak terjadi di Aceh dan daerah Sumatera Tengah (Minangkabau dan Riau), sejak lama dua wilayah tersebut menggunakan

Baca juga: Biografi Daeng Pamatte, Penemu Aksara Lontara
huruf Jawi.

Perbedaan utama antara aksara Surat Ulu dengan aksara jawa adalah aksara Surat Ulu tidak memiliki pasangan sehingga jauh lebih sederhana daripada aksara Jawa. Sehingga, aksara Surat Ulu lebih mudah dipelajari.

Aksara Surat Ulu diperkirakan berkembang dari aksara Pallawa dan aksara Kawi yang digunakan oleh kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan.

Bengkulu dan Aksara KA-GA-NGA

Aksara asli Bengkulu dikenal dengan KA-GA-NGA. Aksara KA-GA-Nga merupakan turunan dari aksara Palawa dan berbetuk garis siku-siku serta sangat kaku.

Pada zaman dahulu, aksara Ka-Ga-Nga ditulis pada media bambu, bilah bambu, batu, kulit kayu, rotan, bilah rotan, serta tanduk.

Masyarakat Bengkulu menggunakan aksara Ka-Ga-Nga untuk menulis doa-doa, mantera, teknik bercocok tanam, pengumuman, cerita rakyat, sejarah, maupun informasi yang dikirim luas atau secara pribadi.

Baca juga: Sejarah Aksara Bali dan Jenisnya

Beberapa ahli bahasa mengklaim bahwa ada hubungan antara aksara ini dengan hieroglif Mesir dan bahasa Ibrani.

Di Museum Negeri Bengkulu banyak ditemukan potongan naskah penggunaan aksara Ka-Ga-Nga pada masyarakat zaman dulu. Naskah-naskah tersebut terkumpul dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu.

Saat ini, budaya tulis Ka-Ga-Nga kembali dimunculkan ke masyarakat, salah satunya adalah menambahkan simbol-simbol tulisan dan huruf pada motif batik.

Selain itu, anak sekolah juga mulai diperkenalkan dengan aksara Ka-Ga-Nga pada pelajaran muatan lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Medan
Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Medan
Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Medan
Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy 'Sentil' Intervensi Kekuasaan

Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy "Sentil" Intervensi Kekuasaan

Medan
Edy Rahmayadi, Dulu Melawan PDI-P, Kini Puji dan Minta Restu Jadi Calon Gubernur Sumut

Edy Rahmayadi, Dulu Melawan PDI-P, Kini Puji dan Minta Restu Jadi Calon Gubernur Sumut

Medan
Sepekan, 230 Tersangka Narkoba di Sumut Ditangkap, 118 Kg Sabu Disita

Sepekan, 230 Tersangka Narkoba di Sumut Ditangkap, 118 Kg Sabu Disita

Medan
Saat Kembalikan Formulir Pilkada Sumut, Edy dan PDI-P Berbalas Pujian

Saat Kembalikan Formulir Pilkada Sumut, Edy dan PDI-P Berbalas Pujian

Medan
Viral, Video Pengacara Kamaruddin Cekcok dengan Pecatan Polisi yang Bacok Warga Deli Serdang

Viral, Video Pengacara Kamaruddin Cekcok dengan Pecatan Polisi yang Bacok Warga Deli Serdang

Medan
Preman yang Serang Warga di Deli Serdang Ternyata Pecatan Polisi dan Residivis Kasus Penembakan

Preman yang Serang Warga di Deli Serdang Ternyata Pecatan Polisi dan Residivis Kasus Penembakan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Medan
Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Medan
Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com