Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nelayan di Medan dan Sepasang Sandal yang Membuatnya Dibui 9 Bulan, Akhirnya Kebenaran Terungkap

Kompas.com - 07/10/2022, 10:56 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Duduk di bangku tunggu Rumah Tahanan Kelas 1 Medan Labuhan, Sumatera Utara, mulut Mahaji tak berhenti mengucapkan kalimat tawakal.

Fatma, anak perempuan tertua yang duduk di sampingnya, juga tak berhenti menangis.

Baca juga: Viral, Video Bocah 5 Tahun Disambar Petir, Tubuhnya Langsung Dikubur dan Berhasil Selamat

Hijab abu-abu yang dikenakannya basah di bagian ujung karena air mata yang tumpah.

Baca juga: Pembunuhan di Way Kanan Lampung: 4 Orang yang Tewas di Septic Tank Ternyata Satu Keluarga yang Hilang Setahun Lalu

Kedua perempuan ini berasal dari Dusun 2, Desa Bagankuala, Kecamatan Beringin, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara.

Mereka menempuh 80 kilometer perjalanan untuk sampai ke Rutan yang berada di bagian utara Kota Medan. Menumpang mobil Safril, kepala desa mereka yang baik. 

Mereka hendak menjemput Muskazar (29) alias Kazar, anak laki-laki Mahaji, tulang punggung keluarga yang dijebloskan ke penjara karena dituduh ikut membunuh dan merampok SFi, warga Kelurahan Bagandeli, Kecamatan Medan Belawan pada Desember 2021.

Kazar diajak Jefri alias Koyak (25), sesama nelayan.

"Sembilan bulan lebih aku enggak jumpa adik ku ini," ucap Fatma lirih. 

Beberapa menit kemudian, Riady, Tri Handayani, dan Johan Marulitua Sihotang, para penasihat hukum Kazar dari kantor hukum Tri Handayani SH and Partners datang.

Mereka kemudian bergegas masuk ke dalam rumah tahanan. Hampir dua jam di dalam, rombongan keluar usai apel sore, bersama Kazar yang hanya mengenakan kaus merah marun, celana pendek, dan bersandal.

"Alhamdulillah, hakim akhirnya membebaskan saya. Saya mau pulang, kerja lagi sebagai nelayan. Saya tulang punggung emak, menyekolahkan adik-adik," kata Kazar.

Laki-laki yang hanya mengenyam pendidikan sampai bangku sekolah dasar ini, lahir dari keluarga nelayan kecil dan miskin.

Ayahnya telah meninggal dunia. Dia lalu mengambil alih menanggung beban keluarga.

Bekerja sebagai nelayan pukat trawl, penghasilannya lebih sedikit dari nelayan tradisional.

Bekerja di kapal milik toke, Kazar jarang pulang ke rumah. Kalaupun sedang di darat, dia lebih banyak berada di rumah Sutirah alias Wak Isu, di Bagandeli, Kecamatan Medanbelawan.

Di sini pula dia mengenal korban, bahkan sudah diangapnya seperti adik sendiri. Pacar korban yang juga nelayan, termasuk kawan baiknya.

Makanya, begitu dia ditangkap dan dituduh ikut serta membunuh korban, Kazar yang polos dan lugu langsung membantah.

Namun, penyidik tetap kukuh memasukkannya ke jeruji besi. Akhirnya, setelah 19 kali menjalani persidangan, putusan hakim membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Diancam Dicopot Kapolda, Kapolsek Medan Kota Langsung Tangkap Pencuri Ban Mobil

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com