Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Cara Kota Medan Turunkan Angka Stunting, dari BAAS hingga Ceting

Kompas.com - 03/04/2023, 19:58 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jumlah kasus balita yang menderita stunting di Kota Medan, Sumatera Utara, menurun.

Pada 2022, jumlah kasus stunting sebanyak 550 balita, kini di tahun 2023 berkurang, total keseluruhannya hanya 298 balita.

"Di tahun 2022 bulan Februari sebanyak 550 balita menderita stunting, lalu pada Agustus di tahun yang sama jumlah balita stunting turun di angka 364 balita. Kemudian di Februari tahun 2023 turun menjadi 298 balita," ujar Kadis Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Cerita Ibu yang Anaknya Stunting di Kota Mataram: Kami Benar-benar Makan Seadanya

Kata Taufik, faktor turunnya angka stunting, lantaran adanya program Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Medan.

"Terdapat 5 Program atau inovasi yang telah dilakukan Pemkot Medan dalam menurunkan angka stunting. Di antaranya mencanangkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di mana berbagai elemen mulai dari Pemkot Medan unsur Forkopimda dan pihak swasta bergotong-royong menurunkan angka stunting, dengan menyasar langsung kepada balita stunting," ungkap Taufik.

Selain itu, Pemkot Medan juga menjalankan program Sistem Kolaborasi Dana Kelurahan (Sikodak).

Baca juga: Pengakuan Ibu yang Anaknya Stunting: Bayangin Saat Corona, Stres Betul Saat Itu

 

Program ini mengintegrasikan database stunting, baik itu kemiskinan, DTKS, UMKM, dan data jalan sehingga mempermudah perangkat daerah menentukan sasaran pelaksanaan program kegiatan.

"Inovasi lainnya yang telah kita lakukan adalah pondok gizi Cegah Stunting (Ceting) yang dilakukan secara swadana. Program ini kerja sama antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas PPKB, Kecamatan, Kelurahan, LPM, dan sektor swasta," ucap dia.

"Pondok gizi Ceting merupakan program pemberian makanan tambahan bergizi. Artinya kita sediakan makanan bergizi dan diberikan langsung kepada anak balita stunting," ungkap Taufik.

Di sisi lain, Pemkot Medan memerhatikan kondisi rumah dan perekonomian keluarga balita penderita stunting. Mereka melakukan bedah rumah terhadap 22 rumah tidak layak huni keluarga penderita stunting. Lokasinya di kawasan Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai.

Program bantuan UMKM bagi keluarga penderita stunting pun, gencar dilakukan.

"Sebab perekonomian juga berdampak terhadap kurangnya asupan gizi untuk balita, apalagi dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan balita menjadi stunting," beber Taufik.

Medan Utara Terbanyak Stunting

Terpisah, Kepala Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Medan, Helena Rugun mengatakan, penyebaran balita yang mengalami stunting terbanyak berada di wilayah Medan bagian utara.

Tetapi dia bersyukur, di tahun ini terjadi penurunan stunting secara drastis di sana.

"Tahun lalu di sana ratusan (jumlah penderita stunting), sekarang jumlahnya di bawah seratus gitu. Jadi mereka berkontribusi yang paling tinggi penurunan stuntingnya," ujar Helena kepada Kompas.com melalui telepon seluler.

Namun dia belum merinci penyebaran angka stunting di kecamatan Kota Medan. Helena hanya menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan stunting.

"Paling sering dari pola asuh yang salah dan gangguan gizi dan kadang akses sanitasi yang kurang memadai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Medan
5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com