KOMPAS.com - Elvi Indri, ibu Ken Admiral, mengungkap kondisi putranya setelah menjadi korban penganiayaan dari anak perwira Polda Sumatera Utara, Aditya Hasibuan.
Elvi Indri menyebut putranya dianiaya oleh Aditya Hasibuan hingga mengalami luka berat.
Pasca-penganiayaan tersebut, penglihatan Ken Admiral kini terganggu. Elvi juga menjelaskan anaknya sempat mendapat beberapa jahitan di pelipis usai dipukuli oleh Aditya.
Usai mendapatkan jahitan, kepala Ken sempat tak bisa digerakkan sehingga harus menjalani scan.
"Habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu di sini (menunjuk pelipis), habis jahit besoknya dia gak bisa miring kiri kanan kepalanya," kata dia.
Baca juga: Pemicu Anak AKBP Achiruddin Hasibuan Aniaya Mahasiswa, Berawal dari Chat soal Teman Perempuan
"Dibawa ke RS Materna, discan kepalanya semuanya, cuma bisa satu hari karena besoknya dia ada ujian, karena gak sekolah di sini, harus balek dia," terangnya.
Ia mengatakan Ken tak bisa menjalani perawatan intensif karena harus bertolak ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya di Manchester University
"Jadi dalam keadaan sakit, dia balik untuk kuliah, jadi dengan kondisi dia gak sehat, dia balik keluar dari Medan," ujar Elvi.
Kendati demikian, Ken tetap berobat jalan untuk menyembuhkan luka di bagian kepalanya.
"Baru sesudah itu dia berobat jalan untuk nyembuhin kepalanya, matanya. Karena matanya kan beku darahnya semua," jelasnya.
Ia menyebut Ken kini kurang dapat melihat cahaya. Tak hanya itu, pandangannya juga buram saat melihat tulisan.
"Sekarang yang ia alami cuma gak bisa lihat cahaya, sama kalau lihat-lihat tulisan macam kabur-kabur, hanya itu," ungkapnya.
Karena khawatir dengan kondisi Ken, Elvi lantas menyuruh putranya untuk pulang agar mendapat perawatan.
"Cuma kemarin saya pulangin 10 hari, sekarang posisinya kan dia ujian, karena sekolahnya kebetulan di Inggris, di Manchester University," tandasnya.
Hasil pemeriksaan Polda Sumut terhadap laporan penganiayaan yang dibuat korban menerangkan bahwa penganiayaan bermula karena masalah perempuan.