Berikutnya adalah Gorga Ipon-ipon. Gorga ini disebut juga dengan hiasa tepi, yang berfungsi memperkuat keindahan.
Salah satu bentuk Gorga Ipon-ipon ini berupa empun, yang sering disebut sebagai Ombu Marhehe. Bentuk ini dimaknai sebagai kemajuan oleh masyarakat Batak.
Gorga yang satu ini disebut juga dengan mata angin. Ukiran gorga ini biasanya dipasang di sisi kanan dan kiri Ruma Gorga atau Rumah Adat Batak.
Gorga Desa na Ualu disimbolkan sebagai perbintangan yang berfungsi sebagai dasar bagi manusia untuk melakukan perhitungan dalam menentukan hal-hal baik dalam kehidupan.
Gorga Simata ni ari disebut juga dengan matahari. Umumnya ukiran ini dipasang di sebelah sudut dorpi rumah adat.
Gorga ini disimbolkan sebagai matahari, yaitu sumber kekuatan hidup manusia.
Baca juga: Asal-usul dan Subsuku Suku Batak
Gorga yang satu ini terinspirasi dari alat musik gong. Ukiran gorga ini umumnya terdapat di hampir semua sudut Ruma Gorga.
Sama seperti alat musik gong, gorga ini menjadi simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu, ukiran ini juga melambangkan kejayaan dan kemakmuran.
Ruma Gorga sebagai salah satu Rumah Adat Batak dapat ditemui di Huta Raja, Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Sumber:
Jurnal.isbi.ac.id
Perpustakaan.id
Kompas.com