Untuk itu, sesuai dengan standar yang ada di profesi kedokteran pihaknya akan melakukan juga pendalaman.
"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap teman-teman sejawat kami yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar pada vaksinasi tersebut karena itu merugikan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dr TGA, petugas vaksinator yang menyuntik duduk berdampingan dengan perawat W. Dengan pengeras suara dia menyampaikan permintaan maaf.
"Kepada pihak Polri, masyarakat, IDI Sumut dan IDI Medan saya mohon maaf atas kesilapan (kesalahan) yang saya perbuat ini," katanya.
Baca juga: Anak di Medan Diduga Disuntik Vaksin Kosong, Berawal Tak Ada Gejala Selama 2 Hari
Sementara itu, Ketua IDI Kota Medan dr Wijaya Juwana mengatakan bahwa pihaknya mendukung vaksinasi.
Dikatakannya, niat baik untuk menuntaskan pandemi, jangan sampai terabaikan dengan adanya sedikit kekurangan pada pelaksanaan vaksinasi apalagi dengan jumlah peserta vaksinasi yang cukup banyak.
"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.