"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kosong ke siswa SD.
Polisi kemudian melakukan penelusuran tentang video itu dan diketahui lokasi dalam video berada di salah satu SD di Medan.
Setelah melakukan pendalaman, polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk orangtua dua anak yang divaksin berinisial O dan K.
Polisi kemudian bekerjasama dengan IDI hingga akhirnya ketahuan bahwa yang melakukan suntikan vaksin kosong itu merupakan dokter berinisial TGA dan perawat berinsial W yang bertugas mengisi vaksin. (Penulis Kontributor Medan, Dewantoro | Editor Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.