"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kosong ke siswa SD.
Polisi kemudian melakukan penelusuran tentang video itu dan diketahui lokasi dalam video berada di salah satu SD di Medan.
Setelah melakukan pendalaman, polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk orangtua dua anak yang divaksin berinisial O dan K.
Polisi kemudian bekerjasama dengan IDI hingga akhirnya ketahuan bahwa yang melakukan suntikan vaksin kosong itu merupakan dokter berinisial TGA dan perawat berinsial W yang bertugas mengisi vaksin. (Penulis Kontributor Medan, Dewantoro | Editor Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.