Dua hari kemudian, kata Iskandar, saat proses evakuasi itu, ada blokade di beberapa titik. Masyarakat sipil pun tidak boleh lewat karena sedang ada pertempuran.
Dikatakan orang yang akan mengevakuasinya, bahwa sedang diupayakan untuk melanjutkan perjalanan.
Saat itu, dia mengaku sudah tidak terlalu berharap karena sejak awal adanya invasi, evakuasi yang dialaminya selalu terulang gagal.
Namun keajaiban pun akhirnya tiba, sebuah mobil datang menjemput ke restoran, tempat rombongan Iskandar berada.
"Jadi tiba-tiba dikasih waktu 10 menit untuk beres-beres, gimana, mobil enggak ada (karena rusak). Eh, begitu kami keluar restoran, mobil datang, itu (kami) basah-basah ditutupi springbed. Foto sekali, langsung berangkat. Itu masih gedebam-gedebum di kanan kiri," ujar Iskandar.
Usai dijemput dengan mobil itu, kata Iskandar, ia dan rombongan harus melewati 10 lebih titik pemeriksaan tentara Ukraina sebelum tiba di Kyiv.
"Kalau selamat ya selamat, kalau enggak ya gimana. Namanya usaha. Kami jalan di hutan-hutan, melewati lebih dari 10 check point tentara Ukraina. Alhamdulillah sampai Kyiv jam 2 siang. Sementara prediksinya jam 6 sore baru sampai," katanya.
Setelah dari Kyiv, mobil rombongan Iskandar kembali bergerak ke daerah yang berbatasan dengan Polandia.
Jalur yang ditempuh adalah jalur memotong yang semestinya dilalui dengan jalan lurus menjadi berbelok-belok, melewati pedesaan selama 12 jam.
"Di kota yang kami datangi itu, belum aman. Karena pas sarapan bunyi sirine tiga kali, dengarnya airport dibom. Sehari sebelumnya markas latihan tentara Ukraina, pabrik senjata dan mesiu juga dibom," katanya.
Kendati harus menempuh perjalanan lama, pada akhirnya, rombongan Iskandar bisa di tiba di Polandia.
Mereka pun langsung diterbangkan dari bandara untuk menuju ke Qatar.
"Itu hari Minggu (20/3/2022) kami terbang ke Qatar, lalu sampai di Jakarta pada Senin (21/3/2022). Dan semalam lah kami sampai Medan, ketemu keluarga," katanya.
Sementara itu Ayi Rodiah, istri Iskandar, mengatakan dirinya sangat bersyukur suami, anaknya dan 7 orang lainnya berhasil dievakuasi dari zona perang.
Dia juga berterima kasih kepada pemerintah yang sudah berupaya keras untuk mengevakuasi dan membantu kepulangan mereka hingga bertemu keluarga.
"Alhamdulillah sudah pulang, sudah sampai rumah dengan selamat. Terijabah semua doa. Untuk saat ini tak memikirkan mau apa-apa karena keinginan besar kemarin sudah terpenuhi. Kedepannya mau gimana, ya jalani sama-sama," katanya.
Baca juga: Tangis Ibu yang Anaknya Terjebak di Ukraina: Lagi Video Call, Dia Teriak Ada Bom Meledak, Kami Sedih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.