Diperkirakan sejumlah aset yang disegel itu bernilai puluhan miliar rupiah.
Polisi pun telah memblokir 21 situs judi online dan 134 rekening bank yang diduga terkait langsung dengan judi online milik Apin.
Bos judi online terbesar di Sumut itu kemudian masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 24 Agustus 2022.
Red notice juga telah diterbitkan guna memburu Apin.
Polisi kemudian menangkap 15 orang anak buah Apin BK di Kota Pekan Baru, Riau, Minggu (9/10/2022).
Mereka ditangkap di tempat terpisah dan langsung dibawa ke markas Polda Sumut di Medan.
Setelah menjalani pemeriksaan, 14 dari 15 anak buah Apin tersebut ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian.
Sementara satu orang masih berstatus saksi.
Sebanyak 14 orang itu berperan sebagai tenaga pemasaran, operator, dan telemarketing.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi, Selasa (11/10/2022), mengatakan, anggota keluarga Apin BK tak diketahui keberadaannya.
Pada pemeriksaan kedua, mereka tidak hadir dengan alasan sakit.
Namun, ketika tim dokter dari Polda Sumut mendatangi rumahnya, mereka tidak ada di tempat.
”Mereka pun sudah kami cekal. Tidak menutup kemungkinan keluarganya kami minta pertanggungjawaban hukum,” kata Hadi, dikutip dari Kompas.id.
Kemudian pada 14 September 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa Apin BK telah ditangkap di Malaysia bekerja sama dengan polisi Malaysia.
“Salah satu buron atas nama Apin BK yang sempat bersembunyi di singapura dan bergeser di Malaysia. Hari ini, atas kerja sama police to police, buron tersebut berhasil diserahkan kepada kita,” ujar Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022).