KOMPAS.com - Paino, mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Sumatera Utara tewas ditembak pada Kamis (26/1/2023) malam.
Di hari dikejadian, Paino pamit dari warung kopi untuk pulang ke rumahnya yang berjarak 3 km. Ia pulang dengan menggunakan motor trail-nya.
Sekitar 900 meter dari warung, korban ditemukan tergeletak di jalan.
Warga kemudian mendatangi lokasi dan sempat menganggap korban terluka akibat jatuh dari sepeda motornya. Korban pun dibawa ke RS Putri Bidadari.
Baca juga: Terungkap, Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak Saingan Usaha, Pelaku Residivis Pembunuhan
Setelah diperiksa tim dokter diketahui korban tewas dengan luka di dada sebelah kanan.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polres Langkat. Selanjutnya korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani otopsi.
Di lokasi penembakan di Jalan Devisi I, Desa Besilam, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, polisi menemukan selongsong dan proyektil peluru.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengamankan lima tersangka yakni Ginting alias Tosa (26), D. Bangun (38), P. Sembiring (43), Tio (27), dan Tato (27).
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan penembakan tersebut berkaitan dengan dengan usaha yang dimiliki Ginting, otak pembunuhan Paino.
Baca juga: Eksekutor Mantan Anggota DPRD Langkat Masih Bisa Tertawa dan Buat Lelucon Neraka Dibuldoser
Ginting tega membunuh Paino karena sakit hati, dia merasa bisnisnya tersaingi.
Selama ini petani sawit menjual hasil panennya ke Teso Ginting, namun sebagian beralih ke Paino, sehingga ia merasa bisnisnya terganggu.
"Karena persaingan dan diduga menimbulkan kerugian, akibatnya berujung dengan pembunuhan tersebut dengan cara penembakan," kata Panca.
Dalam melakukan aksinya, Ginting meminta Dedi Bangun sebagai eksekutor penembakan. Untuk tugasnya ini, Dedi Bangun mendapat upah sebesar Rp 10 juta.
Kemudian Persadanta Sembiring sebagai informan Ginting di lokasi Paino yang duduk di warung kopi sebelum tewas.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak, 22 Saksi Diperiksa Termasuk Seorang Polisi
Lalu Heriska Wantenero alias Tio dan Sulhanda Yahya alias Tato sebagai driver Ginting dan Dedi Bangun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.