"Saya minta ini yang punya kos (penghuni kamar) tolong diperiksa, dia saksi kunci, tolong tangkap semua yang terlibat di situ. Lalu yang pemilik kos itu dia terlibat juga, dia juga terlibat. Dia diduga menyediakan tempat mesum," tuturnya.
Kehilangan juga dirasakan oleh ibu korban, IMM. Ia mengaku masih belum bisa menerima anak pertamanya meninggal secara tragis.
Baca juga: Wali Kota Medan Tambah Insentif Guru Honorer Jadi Rp 400.000 Per Bulan
Ia mengatakan, putrinya adalah sosok yang baik dan tak pernah memiliki masalah.
"Anakku itu yang paling rajin, paling baik, dia itu memang orangnya enggak banyak ngomong pendiam, tapi dia itu rajin," kata IMM dengan wajah sedih, Senin (4/12/2023).
Sepengetahuannya, putrinya tak pernah macam-macam dan selalu menolak untuk berteman dengan laki-laki.
"Biasa dia kalau pulang sekolah pasti langsung. Cuma kemarin hari Jumat itu dia telat pulang, selama ini tidak pernah," sebutnya.
"Biasanya kalau pulang pasti selalu ngabari, kadang ngirim foto pas dia lagi di dalam angkot," lanjutnya.
Ia bercerita di hari kejadian, putrinya sempat menghubunginya dan mengatakan bahwa sedang ada ekstrakurikuler di sekolahnya.
Baca juga: 921 Penyandang Disabilitas di Medan Terima Bansos Rp 1 Juta Per Orang
"Waktu hari Jumat itu dia nelpon, katanya lagi ekskul, dikirim fotonya sama aku," ucapnya.
Setelah mengirim pesan tersebut, ponsel anaknya tak aktif hingga akhirnya anak pertamanya itu ditemukan dalam kondisi kejang di sebuah kamar kos.
Mereka pun membawanya ke klinik hingga akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Medan.
"Kondisinya trauma kali, pokoknya dia kek ketakutan, terus saya peluk tiba-tiba dia menjerit," bebernya.
Setelah mendapat penanganan di RS, pihak keluarga sempat membawa anaknya pulang kembali ke rumah untuk menyembuhkan trauma.
Namun, saat dirawat di rumah, anaknya kembali kejang serta hidung dan mulutnya mengeluarkan buih. Keluarga pun membawa putrinya ke RS Haji Adam Malik dan korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.
Baca juga: 4 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Siswa MAN 1 Medan, 2 Masih Buron
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya telah menentukan WAS (17) sebagai tersangka kematian PJS.