Namun saat tiba di lantai 15, polisi curiga dengan satu ruangan dengan bak semen dalam kondisi tertutup di sudut ruangan.
Saat penutup bak tersebut dibuka, polisi menemukan lima mayat dalam kondisi ditumpuk.
Menurut Fathir, kondisi mayat sudah keriput dan terdapat sedikit cairan bening.
"Kita temukan di paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak," sebut Fathir.
Sampai saat ini pihaknya masih menunggu keterangan dari pihak kampus soal keberadaan mayat tersebut.
"Sekarang kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ucapnya.
Terkait beredarnya video temuan 2 mayat sebelumnya, sebuah video klarifikasi dari mahasiswa yang merekam kejadian tersebut pun tersebar.
Di dalam video yang tampak ada enam orang pria yang mengaku sebagai mahasiswa Unpri.
Salah seorang pria yang berdiri di tengah mewakili teman-temannya memberikan pernyataan di depan kamera.
"Melalui video klarifikasi ini, kami mahasiswa Unpri menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto," katanya di dalam unggahan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya jenazah di dalam bak air tersebut merupakan hoaks.
Menurut dia, di dalam bak air tersebut adalah boneka dan bukan mayat manusia.
"Properti di dalam video tersebut merupakan maneken ataupun boneka bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoaks, dan telah membuat keresahan dari banyak pihak beberapa waktu lalu," sebutnya.
Lebih lanjut, dia juga meminta maaf karena telah menyebarkan video tersebut yang membuat kehebohan di tengah masyarakat.
"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan terhadap tindakan yang kami lakukan," ucapnya.