Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pengungsi Rohingnya di Deli Serdang: Kami Mau Anak-anak Kami Punya Kehidupan yang Baik

Kompas.com - 03/01/2024, 09:23 WIB
Dewantoro,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Namun untuk kabur dari kamp pengungsian Rohingnya di Bangladesh tidaklah mudah.

Jika ketahuan, mereka akan ditarik kembali ke kamp pengungsian dan diawasi.

Dia pergi secara diam-diam. Pemerintah Bangladesh, kata dia, tidak mengizinkan pengungsi pergi ke Indonesia atau negara lainnya. 

"Kami datang sendiri. Ada (pelaku) perdagangan manusia, tapi kami tak tahu nama mereka. Awalnya hanya kenal mukanya, tapi mereka kabur saat kami sampai di sini," katanya. 

Baca juga: INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Warga Rohingya Demo di Malaysia untuk Minta Tanah

Pengungsi lainnya bernama Munirullah (44). Dia bersama istri dan dua anaknya. Dia mengerti bahasa Indonesia karena sempat ke Malaysia sebelum ke Bangladesh.

Dikatakannya, perjalanan yang ditempuhnya dari Bangladesh selama 22 hari langsung ke tempat ini tanpa berhenti di Aceh. Kapal berpatokan pada lampu mercusuar di pantai ini. Nakhodanya kabur.  

"(Kenapa pilih Indonesia) Islam negara ini. Ya mau tinggal di indonesia. Di Bangladesh susah (walaupun) di sana ada rumah untuk refugee," katanya. 

Warga keberatan

Seorang warga Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Langkat bernama Hamsiah mengatakan dia bersama warga lainnya datang ke lokasi para pengungsi karena prihatin sebagai sesama manusia.

Dia datang secara berkala dari pagi, sore dan malam untuk mengantar makanan. 

"Kasian anak-anaknya. Sebenarnya kami keberatan mereka di sini tapi kek mana mereka ini manusia, kami manusia. Saling bantu aja. Harapannya, dipindahkan lah mereka ini. Dari mana awalnya, dari mana asalnya, pulangkan lah. Pokoknya jangan tinggal di desa kami," katanya. 

Hal senada diungkapkan Ketua Badan Pemerintahan Daerah (BPD) Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Langkat, Mardiah.

Dia mengatakan warga resah dan keberatan dengan keberadaan pengungsi di lokasi ini. 

"Sangat meresahkan warga di sebelah di sana. Jadi masyarakat di sana meminta mereka segera dipindahkan. Walaupun tempatnya berbeda (beda desa). Nggak ada warga yang setuju. Yang kami laksanakan kami adalah hati nurani sebagai manusia. Membantu mereka makan, apa kebutuhan mereka sementara," katanya. 

Baca juga: Nahkoda Kapal Pengungsi Rohingya Kabur Sebelum Menepi di Deli Serdang

Perbedaan jumlah pengungsi

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Sarsaralos di lokasi pengungsian sementara mengatakan jumlah pengungsi yang sudah didata sebanyak 157 orang dengan rincian terdiri dari 26 kepala keluarga (114 orang).

Jumlah belum berkeluarga 43 orang, untuk balita laki-laki 11 orang dan balita perempuan 13 orang. Yang paling kecil umur 2 bulan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com