Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati, Pria di Simalungun Letuskan Tembakan Salah Sasaran

Kompas.com, 10 Juni 2024, 14:34 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi


SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Sat Reskrim Polres Simalungun menangkap Melfin Johannes Sihaloho (33) terduga pelaku penembakan Pendi Saragih (50), Senin (27/5/2024) di warung kopi Tigarunggu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Dugaan sementara, Melfin menembak lantaran sakit hati terhadap Sarman Purba (65). Namun tembakan yang diarahkannya salah sasaran ke pria bernama Pendi Saragih.

“(Pelaku) sudah ditangkap. Informasi lebih lengkap ke Humas saja, ya,” kata Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Lutfi kepada Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Pria di Simalungun Kena Peluru Nyasar Saat Duduk di Warung Kiopi

Humas Polres Simalungun, AKP Ghulam mengatakan, motif pelaku diduga sakit hati terhadap Sarman Purba karena permasalahan tapal batas tanah.

Pelaku menyebut, Sarman Purba sering mengklaim tanah milik orangtuanya di Kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

“Yang menjadi target sebenarnya penembakan oleh pelaku pada saat kejadian adalah Sarman Purba. Namun tembakan pelaku meleset sehingga mengenai kepala korban Pendi Saragih,” katanya.

Baca juga: Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Korban kemudian melaporkan pelaku. Pada Selasa 4 Juni 2024, Tim Unit Opsnal Jatanras mendapat informasi pelaku berada di Provinsi Jambi.

Kemudian, Jumat 7 Juni 2024 sekira pukul 05.30 WIB polisi mengamankan pelaku di Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.

Selain pelaku, polisi menyita barang bukti berupa 1 buah proyektil, mobil pick up BK 8319 FV, dan satu buah senjata laras panjang jenis air softgun.

“Pasal yang disangkakan Pasal 1 UU Darurat RI No 12 Tahun 1951 dan atau Pasal 338 Jo Pasal 53 KUHPidana,” kata AKP Ghulam.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut, bernama Pendi Saragih (50) diduga terkena tembakan peluru nyasar saat duduk di warung kopi.

Pria yang bermukim di Kampung Baru Tigarunggu itu duduk bersama beberapa orang di salah satu meja yang letaknya menghadap jalan.

Lokasi warung kopi itu terletak di Jalan Besar Tigarunggu-Saribudolok, Lingkungan III, Kelurahan Tiga Runggu, Kabupaten Simalungun.

Beruntung pendi selamat meski mengalami luka robek pada bagian kepala. Ia dilahirkan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut saksi, pelaku diduga menggunakan satu mobil pick up dan satu sepeda motor.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau