KOMPAS.com - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengomentari pergantian Penjabat (Pj) Gubernur Sumut dari Hassanudin ke Agus Fatoni.
Menurutnya, seorang penjabat tidak perlu berurusan dengan kontestasi politik karena bukan tugasnya.
Edy awalnya menanggapi santai isu yang menyebut, Agus Fatoni dititipkan menjadi PJ Gubernur Sumut demi memenangkan salah satu calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumut November 2024.
Baca juga: Pj Gubernur Sumut Sebut Anggaran PON Bisa Ditambah jika Dibutuhkan
"Saya tidak persoalkan, mau titipan dari mana, dari mana, dari malaikatkah, tidak persoalan bagi saya," ujar Edy saat ditanya wartawan di Jalan Sudirman, Medan, Jumat (28/6/2024).
Dia menjelaskan bahwa tugas Pj Gubernur Sumut itu telah diatur undang-undang. Seorang penjabat bertugas menjembatani sampai ada gubernur definitif.
"Begitu ini Pj ikut-ikut, cawe cawe berurusan dengan kontestasi (politik) berarti dia seorang Pj yang tidak benar, tidak menjalankan aturan."
"Itu republik, ini bukan milik dia bukan milik kami tapi milik kita semua," ungkap Edy.
Mantan Pangkostrad ini juga berharap Pj Gubernur Sumut bisa mengemban tugas dengan baik sehingga bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
"Ikuti permainan (peraturan) jangan hanya ngomong, ikuti prosedur, ikuti prosedur. Tapi tidak bisa menjadikan contoh, menjadikan teladan menjalankankan demokrasi," pesannya.
Sebelumnya, satu hari setelah pelantikan Agus Fatoni, massa aksi yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Sumatera Utara Bersatu sempat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Selasa (25/6/2024) siang. Mereka menolak penunjukan Agus Fatoni.
Baca juga: Baru 1 Hari Dilantik, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Langsung Didemo
Mereka berorasi secara bergantian selama satu jam. Isi orasi menyebut penunjukan Agus Fatoni sarat kepentingan politik.
Agus Fatoni juga dinilai tidak paham mengelola pemerintahan di Sumut.
Sementara itu Agus Fatoni menjamin dirinya dan ASN di Sumut akan netral dalam Pilkada 2024. Untuk memastikan kenetralannya, dia meminta media dan lembaga terkait senantiasa mengawasinya.
"Saya netral karena saya ASN, ke depan silakan awasi dan silakan buktikan keberpihakan saya, saya pasti netral,” ujar Agus Fatoni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/6/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.