Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Lena Surbakti Saat Paus Yohanes Paulus II Berkunjung ke Sumut

Kompas.com, 26 Agustus 2024, 18:40 WIB
Dewantoro,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Lena Surbakti (89) mengenang kembali momen bersejarah yang dialami pada 13 Oktober 1989.

Saat itu, ia duduk di samping mobil pikap tua di depan rumahnya di Tuntungan, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Rumahnya terletak kurang dari 1 kilometer dari Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Paulus II Namo Pecawir. Lena adalah salah satu panitia penyambutan Paus Yohanes Paulus II.

Baca juga: 2.000 Umat Katolik dari Medan Akan Ikuti Perayaan Ekaristi Bersama Paus di GBK

Kepada Kompas.com, Lena menceritakan bahwa halaman depan rumahnya pernah digunakan untuk menampung umat Katolik dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan langsung kunjungan pemimpin Gereja Katolik dunia.

Perasaan haru yang ia rasakan 34 tahun lalu masih terasa hingga kini. Pengalaman tersebut menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Lena.

"Sewaktu kedatangan Paus, kami di stasi itu masih baru. Pastor Antonio berkata, 'Walaupun stasi ini baru, semangat kalian akan dikunjungi Sri Paus, tapi jangan cerita-cerita,'" kenang Lena.

Tampak samping gereja tempat Paus Yohanes Paulus II berganti pakaian saat kunjungannya ke Tuntungan pada 13 Oktober 1989. Lokasinya berada di Lokasi ini berada di Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Paulus II Namo Pecawir, Jalan Namu Pecawir, Tuntungan, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang.KOMPAS.COM/DEWANTORO Tampak samping gereja tempat Paus Yohanes Paulus II berganti pakaian saat kunjungannya ke Tuntungan pada 13 Oktober 1989. Lokasinya berada di Lokasi ini berada di Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Paulus II Namo Pecawir, Jalan Namu Pecawir, Tuntungan, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang.

Persiapan untuk kunjungan Paus memakan waktu sekitar dua bulan. Lena dan timnya menerima kayu dari Aceh dan besi dari Krakatau Steel di Belawan. Mereka juga menyiapkan podium dan berbagai keperluan lainnya.

"Selama dua bulan kami mempersiapkan tempat podium, tetapi hanya digunakan selama dua jam," ujarnya.

Baca juga: Mengintip Dua Kursi yang Disiapkan untuk Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Saat itu, bandara masih berada di Polonia. Warga yang hadir di lapangan sering mendongakkan kepala saat pesawat melintas. Pada pukul 13.00 WIB, Paus Yohanes Paulus II akhirnya tiba di Tuntungan.

"Kami menunggu dengan sabar. Bandara masih di Polonia sekitar jam 1 siang. Paus datang dan kami sudah menyiapkan tempat untuk melihat umat yang sangat ramai. Kami membagi area menjadi beberapa petak, setiap petak berisi umat. Paus keliling menggunakan mobil Land Rover bersama sopir dan Uskup Pius Datubara," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau