Lena juga menceritakan momen ketika seorang umat terlalu gembira dan mencoba mendekati Paus, namun dihalau oleh pengawal.
Lena merasa sangat dekat dengan Paus saat ia mengganti pakaian di gereja stasi. Ada juga yang menyerahkan foto dan spidol untuk ditandatangani Paus.
"Rasanya seperti bersalaman dengan orang yang kudus. Itu menjadi kenangan berharga. Saya yang paling dekat, pundak saya bersentuhan dengan Paus," ungkapnya.
Lena masih menyimpan barang-barang dari peristiwa tersebut. Di dompetnya, terdapat dua kartu panitia penyambutan Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga: Bagian VII: Kunjungan Paus Paulus VI ke Indonesia 1970, Kenapa Paus Pergi Keliling Dunia?
Ia juga memiliki foto dirinya di depan podium dan pakaian yang dikenakannya saat itu. Kalung salib yang ia angkat saat Paus melintas juga masih disimpannya dengan baik.
Mobil tua yang terparkir di depan rumahnya adalah kendaraan yang dulu digunakan untuk mengangkut barang-barang kegiatan tersebut, seperti besi, kayu, televisi, dan kabel.
"Berdasarkan keperluan zaman ini, tempat kunjungan Sri Paus kini telah menjadi perumahan angkatan darat," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang