Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni menjelaskan bahwa akses jalan tersebut direncanakan selesai pada Desember 2024, karena anggaran baru turun pada Juli lalu.
"Jadi jalan voli itu baru dikerjakan Juli dan harusnya berakhir Desember,” kata Fatoni.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga mengomentari masalah ini.
"Masalah akses jalan yang berkubang hingga fasilitas di venue sudah diselesaikan," ujarnya.
Namun, atlet mengeluhkan kondisi lapangan yang berdebu.
"Masalah akses jalan yang berkubang hingga fasilitas di venue sudah diselesaikan," kata atlet Cindy.
Laga tinju antara petinju Sumut, Joshua Harianja, dan petinju Lampung, Rusdianto Suku, menjadi sorotan setelah keputusan wasit yang kontroversial.
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa Rusdianto unggul, wasit Royke Wane justru mengangkat tangan Joshua sebagai pemenang.
Baca juga: Sengkarut Masalah PON XXI di Aceh: Menu Konsumsi, Kontroversi Wasit, hingga Ambruknya Atap Venue
Technical Delegate Tinju PB PON XXI, Muhammad Arisa Putra Pohan, menjelaskan bahwa keputusan wasit tidak salah.
"Di ronde pertama dan kedua, petinju Sumut memang unggul," ujarnya.
Namun, wasit Royke diberhentikan karena tidak mendiskualifikasi petinju Lampung yang melakukan pelanggaran berat.
Pada Selasa (18/9/2024), Ketua Panitia Pelaksana Cabor Catur, Juliski Simorangkir, mengungkapkan kekecewaannya terhadap menu makanan yang disediakan.
"Inilah menu makan kami, cuma ada satu tempe dan sayuran," keluhnya.
Juliski mengaku sudah mengajukan komplain, tetapi menu makanan kembali ke pilihan awal setelah sehari.
Mayjen TNI Purn Dr.
Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI, menanggapi hal tersebut dan menegaskan bahwa makanan yang disediakan harus sesuai standar.
"Kalau lauknya hanya tempe, ya enggak lah. Coba dicek yang benar," katanya.
Baca juga: Jokowi Tak Akan Hadir dalam Penutupan PON XXI, Digantikan Menko PMK Muhadjir Effendy
Kejadian-kejadian ini menunjukkan tantangan yang dihadapi selama penyelenggaraan PON XXI di Sumut, meskipun acara ini tetap menjadi momen penting dalam dunia olahraga Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang