MEDAN,KOMPAS.com- Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi sempat menyinggung masih banyak orang miskin di Kabupaten Asahan saat berkampanye.
Wilayah tersebut merupakan basis calon wakil gubernur nomor urut 1, Surya, yang juga bupati Asahan dan berpasangan dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam Pilkada Sumut.
Terkait pernyataan Edy, ketua Tim pemenangan Bobby-Surya, Hinca Panjaitan buka suara.
Dia berharap, Edy membawa data soal kemiskinan yang dimaksudnya, saat debat gubernur perdana, pada Rabu (30/10/2024) nanti.
Baca juga: Kampanye Daerah Asal Wakil Bobby, Edy Singgung Kemiskinan di Asahan
"Mudah-mudahan pak Edy Rahmayadi membawa angka ini, biar dijawab oleh pak Bobby juga, dalam pertemuan itu, apalagi dijawab oleh pak Surya biar langsung berdebat itu, jadi nanti pak Edy bawa datanya, biar dijawab di sana oleh pak Surya," ujar Hinca di rumah pemenangan Bobby-Surya kepada wartawan di Kota Medan, Jumat (25/10/2024)
Hinca lalu mengatakan, bila berbicara kemiskinan, harusnya Edy menyadari bahwa Asahan merupakan bagian dari kabupaten di Sumatera Utara, provinsi yang dipimpinnya sebagai petahana.
"Selamat datang pak Edy Rahmayadi kompetitor kami di Kabupaten Asahan dan sudah menyampaikan pesan kepada kita semua, mudah mudahan semoga beliau menyebutkan data dan angka itu dan kalau diomongkan Asahan itu berarti Sumatera Utara juga," katanya.
Kendati demikian, kata Hinca apa yang disampaikan Edy merupakan bagian dari upaya yang dilakukan untuk mengajak memajukan Sumut. Namun kata dia, bukan berarti Surya gagal sebagai bupati Asahan.
"Kalau soal-soal angka ini, tentu kita melihat sebagai keinginan untuk cermin kita maju bersama. Apakah pak Surya gagal kan begitu, jadi biar dilihat data nya seperti apa," ujarnya.
Hinca lalu menceritakan sebagai putra daerah, selama ini dia melihat banyak kemajuan di Asahan.
"Saya lahir di Aek Songsongan, dulu ini desa ini, sekarang naik kelas jadi Kecamatan Aek Songsongan, dulu kami nyebrang naik getek, sekarang sudah ada jembatan," ujarnya
Selanjutnya dia mengatakan bahwa memajukan Sumut merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya Edy Rahmayadi sudah diberikan kesempatan 5 tahun memimpin, namun tidak memberikan andil yang berarti.
"Hari ini gantian dulu lah (memimpin Sumut), setelah kita beri kesempatan selama 5 tahun (Edy Rahmayadi) segitu gitu aja, kali ini gantian lah dulu, biarkan anak muda yang memimpin," kata dia.
Sebelumnya, pernyataan Edy disampaikan saat berdialog dengan ratusan masyarakat di Dezza Resto, di Jalan Budi Utomo Siumbut Baru, Asahan, Kamis (24/10/2024). Ketika berdiskusi Edy menyinggung,tingginya angka kemiskinan di Asahan.
"Jadi Asahan ini adalah tempat orang berkarya, tapi saya sayangkan Asahan ini masih begitu banyak orang miskin di tempat ini," ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/10/2024)
Menurut mantan Pangkostrad ini, kemiskinan di Asahan disebabkan beberapa faktor, termasuk kurangnya motivasi dan sikap malas.
"Tempat ini subur, tempat ini begini seperti ini, tapi dia pemalas dan paling dibenci tuhan orang pemalas itu," ujarnya.
Edy kemudian memotivasi masyarakat agar tidak menyerah pada keadaan ekonomi. Ia membagikan kisahnya, yang berasal dari keluarga sederhana.
"Nah dasarnya kemiskinan itulah kehadiran penguasa untuk memberikan kehidupan," jelas Edy.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang