Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Sebut Banyak Orang Miskin di Asahan, Hinca Panjaitan: Bawa Datanya di Debat

Kompas.com, 26 Oktober 2024, 08:47 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN,KOMPAS.com- Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi sempat menyinggung masih banyak orang miskin di Kabupaten Asahan saat berkampanye.

Wilayah tersebut merupakan basis calon wakil gubernur nomor urut 1, Surya, yang juga bupati Asahan dan berpasangan dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam Pilkada Sumut.

Terkait pernyataan Edy, ketua Tim pemenangan Bobby-Surya, Hinca Panjaitan buka suara.

Dia berharap, Edy membawa data soal kemiskinan yang dimaksudnya, saat debat gubernur perdana, pada Rabu (30/10/2024) nanti.

Baca juga: Kampanye Daerah Asal Wakil Bobby, Edy Singgung Kemiskinan di Asahan

"Mudah-mudahan pak Edy Rahmayadi membawa angka ini, biar dijawab oleh pak Bobby juga, dalam pertemuan itu, apalagi dijawab oleh pak Surya biar langsung berdebat itu, jadi nanti pak Edy bawa datanya, biar dijawab di sana oleh pak Surya," ujar Hinca di rumah pemenangan Bobby-Surya kepada wartawan di Kota Medan, Jumat (25/10/2024)

Hinca lalu mengatakan, bila berbicara kemiskinan, harusnya Edy menyadari bahwa Asahan merupakan bagian dari kabupaten di Sumatera Utara, provinsi yang dipimpinnya sebagai petahana.

"Selamat datang pak Edy Rahmayadi kompetitor kami di Kabupaten Asahan dan sudah menyampaikan pesan kepada kita semua, mudah mudahan semoga beliau menyebutkan data dan angka itu dan kalau diomongkan Asahan itu berarti Sumatera Utara juga," katanya.

Kendati demikian, kata Hinca apa yang disampaikan Edy merupakan bagian dari upaya yang dilakukan untuk mengajak memajukan Sumut. Namun kata dia, bukan berarti Surya gagal sebagai bupati Asahan.

"Kalau soal-soal angka ini, tentu kita melihat sebagai keinginan untuk cermin kita maju bersama. Apakah pak Surya gagal kan begitu, jadi biar dilihat data nya seperti apa," ujarnya.

Hinca lalu menceritakan sebagai putra daerah, selama ini dia melihat banyak kemajuan di Asahan.

"Saya lahir di Aek Songsongan, dulu ini desa ini, sekarang naik kelas jadi Kecamatan Aek Songsongan, dulu kami nyebrang naik getek, sekarang sudah ada jembatan," ujarnya

Selanjutnya dia mengatakan bahwa memajukan Sumut merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya Edy Rahmayadi sudah diberikan kesempatan 5 tahun memimpin, namun tidak memberikan andil yang berarti.

"Hari ini gantian dulu lah (memimpin Sumut), setelah kita beri kesempatan selama 5 tahun (Edy Rahmayadi) segitu gitu aja, kali ini gantian lah dulu, biarkan anak muda yang memimpin," kata dia.

Baca juga: Survei Poltracking, Elektabilitas Agustiar-Edy Tertinggi di Pilkada Kalteng, Efek Program Bansos Petahana

Sebelumnya, pernyataan Edy disampaikan saat berdialog dengan ratusan masyarakat di Dezza Resto, di Jalan Budi Utomo Siumbut Baru, Asahan, Kamis (24/10/2024). Ketika berdiskusi Edy menyinggung,tingginya angka kemiskinan di Asahan.

"Jadi Asahan ini adalah tempat orang berkarya, tapi saya sayangkan Asahan ini masih begitu banyak orang miskin di tempat ini," ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/10/2024)

Menurut mantan Pangkostrad ini, kemiskinan di Asahan disebabkan beberapa faktor, termasuk kurangnya motivasi dan sikap malas.

"Tempat ini subur, tempat ini begini seperti ini, tapi dia pemalas dan paling dibenci tuhan orang pemalas itu," ujarnya.

Edy kemudian memotivasi masyarakat agar tidak menyerah pada keadaan ekonomi. Ia membagikan kisahnya, yang berasal dari keluarga sederhana.

"Nah dasarnya kemiskinan itulah kehadiran penguasa untuk memberikan kehidupan," jelas Edy.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau