Editor
KOMPAS.com - Dua oknum polisi ditangkap terkait kasus mayat dalam tas di Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Keduanya ialah Jeffry Hendrik dari Kepolisian Resor (Polres) Pematang Siantar dan Hendra Purba dari Polres Simalungun.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Kombes Pol Sumaryono mengatakan, pelaku utama yang membunuh korban, Joe Frisco (26), sempat memanggil dua oknum polisi itu untuk meminta bantuan menutupi kasus.
Baca juga: 5 Pembunuh Wanita Dalam Tas di Karo Ditangkap, 2 Polisi Terlibat
Jeffry dan Hendra, yang merupakan teman Joe, menolak permintaan tersebut. Akan tetapi, mereka tidak melaporkan kasus pembunuhan itu ke atasannya.
"Ya, tadi itu, jadi mereka melihat ada sosok mayat, tapi tidak melaporkan kepada pimpinan," ujarnya, Senin (28/10/2024).
Sumaryono menuturkan, polisi sudah memproses hukum terkait keterlibatan dua oknum itu.
"Oknum ini sudah kita amankan dengan pengenaan Pasal 221 dan saat ini kita amankan paralel, dengan pelanggaran kode etik," ucapnya.
Selain tiga nama di atas, dua orang, yaitu Syahrul (51) dan Iswandy (56), terlibat sebagai pembuang mayat.
Baca juga: Pembuang Jasad Wanita Dalam Tas di Brastagi Dibayar Total Rp 105 Juta
Mayat dalam tas itu ditemukan di Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Selasa (22/10/2024).
Korban, Mutiara Pratiwi (26), meninggal akibat dianiaya kekasihnya, Joe Frisco.
Penganiayaan yang berujung melayangnya nyawa Mutiara terjadi di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumut, Minggu (20/10/2024).
Sumaryono mengungkapkan, penyimpangan seksual Joe Frisco jadi penyebab korban dianiaya. Joe kerap menganiaya korban, baik sebelum maupun setelah berhubungan badan.
"Ya macam-macam, ada dengan tangan, ada dengan alat, dan ya seperti itu," ungkapnya.
Berdasarkan hasil otopsi, korban tewas karena kehabisan darah akibat luka-luka di bagian tubuh dan kepala.
Baca juga: Mayat Perempuan Dalam Tas di Berastagi, Berawal dari Kekerasan Seksual Pacar
Sumber: Kompas.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor: Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang