Setelah itu, Rina mendatangi orangtua ED untuk menanyakan tentang perilaku anaknya.
Sore harinya, ED mengirim pesan kepada Oky mengeklaim sebagai anggota BIN dan Kopassus grup 3, serta mengirimkan foto pistol dan lencana BIN.
Malam itu, ED datang ke toko Oky dan mengaku tidak terima dengan perlakuan terhadap adiknya serta tidak ingin ayahnya terlibat dalam masalah ini.
"Malam abangnya datang ke sini menunjukkan lencana dan mengaku anggota BIN," tutur Oky.
Pada hari yang sama, pemilik dan karyawan toko merasa ketakutan dan melapor ke Polsek Deli Tua.
Baca juga: Universitas Sumut Umumkan 18 Anggota MWA, Salah Satunya dari BIN
Namun, ketika mereka menunggu kedatangan pihak berwajib, ED muncul dan mengancam.
"Di jam 20.27 WIB kami mendatangi usaha si pengancam, lalu dengan lantangnya dia mengacungkan senjata (ke atas) dan mengintimidasi kami dengan berkata 'kupukul kau nanti nangis' lalu kami pun pulang," sambung Rina.
Oky berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, mengingat warga sudah merasa resah dengan kejadian tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang