"Orderan kan melalui sistem aplikasi. Jadi, tidak perlu rebutan di tempat keramaian. Kecuali drivernya ugal-ugalan bisa jadi menyinggung,” imbuhnya.
Soal pendapatan harian, Nainggolan berharap para driver memanfaatkan momen ini untuk lebih giat di lapangan.
Banyak driver ojek online yang tertarik mencoba bajaj untuk mencari peruntungan baru.
"Kalau soal pendapatan, tergantung drivernya. Kalau rajin ke lapangan pasti banyak yang order. Pintar-pintarlah di lapangan-lah," ucapnya.
Di tempat yang sama, seorang driver Ojol, Bezalel Napitupulu, menunggu antrean pendaftaran di kantor bajaj RE di kompleks SMBC.
Ia ingin beralih ke bajaj karena kendaraan tersebut lebih aman saat musim hujan.
Lowongan sebagai driver ia dapat dari rekannya yang kebetulan kerja di bajaj RE.
"Kalau ojol kan sudah coba. Kendalanya kalau hujan tidak bisa narik. Kalau bajaj ini kan aman, hujan-hujan mau narik ada penutupnya, jadi ini mau coba ini dulu," kata pria yang tinggal di Jalan Gereja Kota Pematangsiantar.
Diberitakan sebelumnya, kendaraan roda tiga berbasis online yaitu bajaj RE mulai beroperasi di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Dinas Perhubungan (Dishub) mengingatkan agar kendaraan ini tidak melebihi 500 unit sebab berpotensi menimbulkan kemacetan.
Pengusaha bajaj RE, Ramot Lumbangaol, mengatakan untuk saat ini tersedia 16 unit bajaj yang dapat dipesan lewat aplikasi Maxride.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan penjualan bajaj unit baru bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan pembelian.
Sebagai upaya memperkenalkan kendaraan roda tiga, bajaj online melakukan konvoi melintasi sejumlah ruas jalan utama di Pematangsiantar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang