Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentakan Kapolda Sumut ke Bos Judi dan Narkoba Sky Garden: Jangan Kau Bikin Negara Dalam Negara

Kompas.com - 14/04/2023, 17:27 WIB
Dewantoro,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Suasana konferensi pers pengungkapan perjudian dan peredaran narkoba di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara mendadak tegang.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang hadir dalam konferensi pers meninggikan nada suaranya saat memanggil seorang tersangka bernama Benny Tiohari. 

Benny disebut-sebut sebagai bos dalam peredaran narkoba dan perjudian di Sky Garden, Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

Baca juga: Anggota DPRD Tanjungbalai Buron Narkoba Mangkir Panggilan Polda Sumut, Diminta Serahkan Diri

Dia tampak sudah mengenakan baju tahanan dan tangan terborgol bersama sejumlah tersangka lainnya.

"Mana Sky Garden? Kau namanya Benny? Bos. Anda main-main di sana. Enggak dengar kata Kapolda. Jangan rusak bangsa ini bos. Ini kampung saya, kampung kita bersama," kata Panca sembari agak membentak, Jumat (14/4/2023).

"Jangan kau main narkoba di sana. Saya minta Tarigan. Samsul mana? Saya enggak main-main. Jangan buka usaha begitu, enggak boleh. Jangan buka lapak tempat nyabu segala macam," sambung Panca.

Selain para tersangka, dalam konferensi pers tersebut polisi memperlihatkan sejumlah barang bukti seperti alat perjudian dan beberapa unit sepeda motor. 

Dalam konferensi pers ini hadir pula Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Baca juga: Temukan Kejanggalan dalam Kematian Bripka AF, Keluarga Temui Kapolda Sumut, Kasus Diambil Alih Polda

Edy bahkan sempat memberikan beberapa pertanyaan ke para tersangka kasus narkoba dan perjudian tersebut.

Saat Benny menjawab pertanyaan Edy dan mengaku hanya ikut-ikutan dalam bisnis gelapnya, Panca kembali naik pitam. 

"Kau itu mainnya, buka usaha kok ngomong (ikut-ikut). Jangan ikut-ikutan lagi. Iya pak, salah salah. Kalo anda lawan petugas itu namanya menantang negara. Jangan kau bikin negara dalam negara," sebut Panca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com