"Kalau saya sih maunya di situ dulu. Soalnya saya merasa belum cukup," katanya.
Baca juga: Membongkar Fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat
Hal yang sama juga diceritakan oleh Freddy Jonathan, warga Medan yang tinggal di kerangkeng 1 selama lima bulan.
Ia sendiri sudah bebas terhitung sejak Senin (24/1/2022). Menurutnya lima bulan adalah target awal sejak ia masuk ke kerangkeng tersebut.
Freddy mengaku sudah 3 tahun konsumsi narkoba. Atas keputusan keluarga, ia pun dibawa ke kerangkeng agar sembuh dari ketergantungan narkoba.
Menurutnya, berada di kerangkeng itu membuatnya jauh lebih baik. Di lokasi tersebut, ia teratur makan, istirahat, olahraga dan ibadah.
Baca juga: Membongkar Fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat
"Kalau di luar kacau. Makan tak teratur. Kurus. Di situ, bangun jam 4.30 WIB. Habis shalat subuh, olah raga. Lalu bersih-bersih. Nyuci lalu jemur pakaian di luar, nyapu, bersih-bersih kolam," katanya.
Ia tinggal di kerangkeng 2 bersama 12 orang lainnya. Selama tinggal di kerangkeng, Fredddy mengaku tak pernah melihat ada perkelahian atau pemukulan.
Menurutnya, lokasi tersebut berbentuk kerangkeng agar orang di dalamnya mengikuti aturan. Rencananya, setelah keluar ia akan bekerja di kelapa sawit milik Bupati Langkat.
"Kita kan sesama ini. Saling bantu. Kalau saya kan memang mau berubah. Masuk dibawa orangtua, tak diminta biaya. Sebenarnya mulai hari ini saya mulai kerja di tempat (pabrik kelapa sawit) Pak Bupati," katanya.
Dia mengaku heran dengan adanya pemberitaan bahwa selama di kerangkeng makan hanya dua kali.
Menurutnya, makanan itu bahkan sering berlebih dan tersisa untuk dimakan saat tengah malam.
"Kita di dalam kan 13. Minta 16. Jadi berlebih, untuk makan lah tengah malamnya," katanya.
Baca juga: Evakuasi 27 Orang Dalam Kerangkeng di Rumah Bupati Lahat, Polisi Diadang Warga, Ini Ceritanya
Menurutnya rehabilitasi itu sangat membantu masyarakat Kabupaten Langkat terutama Desa Balai Kasih dan Raja Tengah, Kecamatan Kuala.
"Kayak sekarang, peredaran narkoba marak khususnya di desa kami. Setelah ada panti rehab yang dibuat bapak ini banyak masyarakat yang menggunakan narkoba diserahkan di situ untuk dibina. Kerja paksa itu tak ada," katanya.
Baca juga: 7 Penghuni Kerangkeng Hadiri Penilaian BNNK Langkat, 41 Orang Tak Diketahui Keberadaannya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.