Bukan cuma itu saja, yang bikin keluarga makin marah lantaran perhiasan Zubaidah mendadak hilang saat menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan.
"Awalnya saya ikhlas, namun setelah saya melihat perhiasan ibu saya hilang saat dilakukan perawatan, saya makin kesal," katanya.
Ia mebgatakan perhiasan yang hilang adalah kalung dan cincin emas. Barang berharga itu hilang saat Zubaidah melakukan screening.
Terpisah, Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak meyakini bahwa Siti Zubaidah sempat terpapar Covid-19.
Baca juga: Kasus Prostitusi Lingkungan Kos di Asahan, Seorang Perempuan Jadi Tersangka
Alasan itulah yang membuat operasi Zubaidah dibatalkan sepihak oleh rumah sakit.
"Pada awal pasien masuk, belum ada indikasi emergency. Itu sebabnya pasien tidak langsung dioperasi, melainkan dirawat dulu di ruang isolasi, karena hasil swab PCR pasien hasilnya positif Covid-19," kata Rosa.
Dia justru menuding bahwa pasien menolak untuk diberikan suply gizi.
"Sebagai akibat dari penolakan tindakan tersebut, terjadi gangguan menelan dan infeksi sekunder pada pasien yang menyebabkan operasi harus segera dilakukan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sekaligus mengangkat benda asing ( gigi palsu) yang tertelan," katanya.
Disinggung terkait perhiasan, Rosario mengaku tidak ingin mengomentari banyak. Dia berdalih saat dirawat, Zubaidah tidak menggunakan perhiasan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tertelan Gigi Palsu saat Menyantap Mi Sop, Seorang Bidan Meninggal Dunia Malah Dinyatakan Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.