Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji Nonsubsidi Diduga Oplosan Beredar di Wilayah Simalungun Sumut

Kompas.com, 27 April 2022, 02:43 WIB
Teguh Pribadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Elpiji nonsubsidi diduga hasil oplosan beredar di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Komisi II DPRD Simalungun meminta pihak Pertamina segera menindak agen elpiji yang diduga melakukan praktik pengoplosan tersebut.

Permintaan itu merupakan salah satu poin rekomendasi Komisi II, setelah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di ruang Komisi II DPRD, Selasa (26/3/2022).

Baca juga: Polisi Ungkap Penyalahgunaan Gas Elpiji Bersubsidi di Bogor, Sebulan Untung Rp 175 Juta

Saat rapat, Sales Branch Manager Rayon III Medan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Ahmad Fernando diminta memeriksa empat buah tabung elpiji.

Dari stiker seal cup hologram yang dicek melalui situs web Pertamina, ditemukan informasi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) tersebut dari wilayah Pulau Jawa.

Ketua Komisi II DPRD Simalungun Maraden Sinaga mengatakan, hal itu merupakan salah satu temuan yang menjadi catatan bagi pihak Pertamina.

Baca juga: Pindahkan 200 Tabung Elpiji 3 Kg ke 12 Kg dalam Sehari, 7 Tersangka Pengoplos Diringkus Polda Jatim

Kata dia, elpiji yang beredar itu seharusnya berasal dari zonasi yang ditetapkan, yaitu wilayah asal agen di Sumatera Utara.

"Dari contoh (tabung elpiji) yang dibawa tadi ada dugaan, ada bukti permulaan. Jadi kita membuat rekomendasi agar pihak Pertamina memberikan sanksi kepada agen-agen yang bermain dengan pasokan gas di tengah masyarakat," kata Maraden ditemui usai rapat.

Fransiskus Silalahi dari Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LITPK) mengatakan, elpiji ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg itu dibeli dari salah satu agen elpiji nonsubsidi yang berlokasi di Kota Pematangsiantar.

Pihaknya menemukan kejanggalan saat salah satu agen menjual harga elpiji lebih murah dibanding harga yang dijual dari agen lain.

Setelah melakukan penelusuran, pihaknya menduga ada praktik pengoplosan elpiji subsidi ke tabung elpiji nonsubsidi di wilayah Kawasan Industri Medan II, Mabar, Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan oleh salah satu agen di Pematangsiantar.

Ia menjelaskan, praktik pengoplosan dilakukan dengan cara memindahkan isi tabung elpiji subsidi 3 Kg ke tabung 5,5 Kg, 12 Kg dan 50 Kg, lalu dijual kepada konsumen dengan harga murah.

"Selain itu kami menemukan tabung elpiji tanpa mencantumkan nama SPPBE kemudian keterangan QR Code invalid atau produk tidak ditemukan," ujar Fransiskus.

KBO Satreskrim Polres Simalungun Iptu Lumban Sirait menyampaikan, pihaknya menyarankan agar temuan dugaan pengoplosan elpiji di wilayah Kabupaten Simalungun dilaporkan melalui Pengaduan Masyarakat atau Dumas.

Setelah adanya Dumas pihaknya akan melakukan penyelidikan dengan bukti bukti pelaporan.

"Di situ nanti kami akan melakukan penyelidikan dan gelar perkara dan melihat peristiwa pidananya. Kami juga memeriksa saksi-saksi termasuk ke Pertamina," kata Lumban saat rapat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau