Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuan Rondahaim, Sosok "Napoleon der Bataks" yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 11/10/2023, 06:21 WIB
Teguh Pribadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Mendengar hal itu, Rondahaim mengumpulkan orang-orangnya dan memilih satu yang paling mirip dengan wajahnya. Orang itu, kata Rudi, lalu didandani dengan pakaian kerajaan dan menunggangi kuda menemui pejabat Belanda.

“Nah, belum turun orang itu langsung ditembak mati sama Belanda. Padahal, dia bukan Rondahaim. Mengetahui itu, tambah ketakutanlah Belanda. Rondahaim juga punya kesaktian bisa menghilang dan terbang,” ucap Rudi.

Meninggal di usia tua

Rudi menuturkan, Tuan Rondahaim Garingging meninggal dunia di masa tuanya pada 1891. Makam Rondahaim dapat ditemui di Desa Aman Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

Baca juga: Sakit, Luhut Jalani Perawatan di Singapura

Pusat Kerajaan Raya sekarang dikenal dengan Kecamatan Raya, di lingkungan perkantoran Bupati Simalungun.

Setelah kematian Rondahaim, anaknya Tuan Kapoltakan Saragih Garingging memimpin Kerajaan Raya.

Menurut Rudi, Belanda tanpa sengaja mengetahui kematian Rondahaim saat seorang pendeta Belanda tiba di wilayah Kerajaan Raya. Informasi kematian Rondahaim pun sampai ke telinga pemerintah kolonial.

Belanda langsung menggempur wilayah Simalungun dan kerajaan-kerajaan kecil di wilayah itu pun takluk kepada Belanda.

“Kemudian ditandatangani perjanjian dengan Belanda, ditandai dengan babak dimulainya penjajahan Simalungun. Selama empat tahun Simalungun akhirnya takluk, tujuh kerajaan menyerahkan ke Belanda,” katanya.

Baca juga: Luhut: Saya Merasa Kelelahan yang Amat Luar Biasa...

Masih kata Rudi, kini peninggalan dan artefak dari Kerajaan Raya tidak ada yang tersisa saat meletusnya revolusi sosial di wilayah Simalungun yang terjadi pasca-kemerdekaan.

“Artefak dan peninggalan sejarah musnah saat revolusi sosial di Simalungun. Memusnahkan semua peninggalan sejarah Kerajaan Raya. Emas satu rumah pun habis karena revolusi sosial,” tutur Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com