Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Subsidi Tak Mencukupi, Petani di Pematangsiantar Berutang

Kompas.com, 4 Maret 2024, 19:21 WIB
Teguh Pribadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Lahan pertanian menyusut

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar, Hotman Sibuea mengatakan, saat ini luas lahan pertanian sawah yang dilindungi sekitar 1.279,6 hektar.

Lahan hijau itu terhampar di Kecamatan Marihat, Kecamatan Marimbun dan selebihnya di Siantar Sitalasari dan Kecamatan Martoba.

Lebih lanjut disampaikan Hotman, setiap tahun lahan pertanian di Pematangsiantar terkonversi menjadi perumahan.

Baca juga: Upaya Pemkot Batu Pertahankan Apel saat Petani Beralih ke Jeruk dan Jambu

Pada 2022 -2024 misalnya, terdapat sekitar 30 an hektar lahan dikonversi menjadi pemukiman dan selebihnya fasilitas sarana dan prasarana.

Menurut dia, rata rata produktivitas gabah padi sawah dari lahan pertanian sawah sekitar 6,5 Ton per Hektar. Jumlahnya pun tidak mampu memenuhi kebutuhan beras untuk jumlah penduduk kurang lebih 253.000 jiwa di Pematangsiantar.

“Paling produktivitasnya memenuhi sekitar 30 persen. Lainnya beras didatangkan dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan pangan,” ujar Hotman ditemui di kantornya di Jalan Tuan Rondahaim, Siantar Martoba.

Sejauh ini, kata dia, belum ada kebijakan Pemkot Pematangsiantar yang dibuat untuk memberdayakan petani.

Namun dalam mendukung produktivitas pertanian padi sawah, pemerintah hanya menyediakan benih padi bersertifikat, alat mesin pertanian (Alsintan) dan perbaikan irigasi teknis.

“Bantuan benih itu setiap tahunnya ada, baik dari APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN. Misalnya program Gernas (Gerakan Nasional) ada benih padi dibantu untuk 200 hektar lahan pertanian. Pada Tahun 2023 ada sekitar 300 Hektar dari APBD,” ucapnya.

Baca juga: Cerita Petani Gunungkidul Panen di Tengah Harga Beras Melambung

Adanya keterbatasan pupuk subsidi yang dialami petani, menurut Hotman, diakibatkan anggaran pemerintah pusat juga tidak mencukupi.

Ia menjelaskan, pengadaan pupuk bersubsidi itu dilakukan berjenjang, dari Kementerian terkait ke pemerintah Provinsi kemudian disalurkan ke pemerintah kabupaten kota.

“Mungkin tidak tercapai seratus persen karena mekanisme pendistribusiannya dari tingkat nasional, provinsi hingga kota. Pupuk subsidi ini kan, program nasional jadi berapa yang ada lah. Dapat semua tapi porsinya tidak mencukupi,” katanya.

Mengatasi kekurangan pupuk subsidi, pihaknya memberi penyuluhan ke petani agar beralih menggunakan pupuk organik sebagai alternatif. Namun kata dia sejauh ini petani masih kurang yakin, meski sudah dilakukan uji coba.

“Kami sosialisasikan untuk mengurangi kekurangan pupuk, namun petani kita kurang percaya karena petani kita lebih instan menggunakan pupuk kimia dari dulu,” tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau